China Bantah Militernya Lakukan Pencurian Siber

Kantor perusahaan pemantau kredit, Equifax Inc. di Atlanta, Georgia. (Foto: dok).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan, Selasa (11/2), pemerintah dan militer China tidak pernah terlibat dalam pencurian siber.

Pernyataaan itu dikeluarkan menyusul munculnya tudingan Amerika Serikat terhadap empat anggota militer China terkait peretasan perusahaan pemantau kredit Equifax pada 2017.

Menurut sejumlah pejabat penegak hukum AS, keempat orang tersebut meretas jaringan komputer Equifax yang berbasis di Atlanta. Mereka mencuri data seperti nama, tanggal lahir, nomor jaminan sosial, dan nomor SIM/KTP sedikitnya 10 juta warga Amerika. Mereka juga mencuri nomor kartu kredit sekitar 200.000 warga negara AS. Keempat orang itu juga dituduh mencuri rahasia-rahasia perdagangan, termasuk desain-desain pangkalan data.

"Skala pencuriannya luar biasa besar,” kata Jaksa Agung William Barr, pada sebuah konferensi pers di Washington, Senin (11/2). "Pencurian ini tidak hanya merugikan Equifax secara finansial namun juga menginvasi privasi jutaan orang Amerika. Mereka sangat dirugikan karena kini harus mengambil langkah-langkah untuk memproteksi diri dari pencurian identitas.”

Menurut dakwaan yang diajukan ke pengadilan, keempat peretas China itu diketahui merupakan anggota Lembaga Riset ke-54 Tentara Pembebasan Rakyat China.Mereka diidentifikasi sebagai Wu Zhiyong, Wang Qian, Xu Ke dan Liu Lei. Keempat orang itu hingga saat ini belum ditangkap. [ab/uh]