China Bantah Tekan Negara-negara Lain untuk Tidak Hadiri KTT Perdamaian Ukraina

FILE - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri China di Beijing, 15 Januari 2024. (Pedro Pardo / AFP)

China, Senin (3/6) membantah tuduhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa mereka berusaha mencegah negara-negara lain menghadiri pertemuan puncak perdamaian yang direncanakan mengenai perang di Ukraina.

Zelenskyy mengatakan pada forum keamanan di Singapura pada hari Minggu bahwa Beijing “berusaha keras hari ini untuk mencegah negara-negara lain datang ke pertemuan puncak perdamaian” yang akan diselenggarakan di Swiss akhir bulan ini.

Kyiv berharap pertemuan puncak ini akan membantunya mendapatkan dukungan internasional yang luas terhadap visinya mengenai persyaratan yang diperlukan untuk mengakhiri invasi Rusia.

China mengkritik konferensi tersebut pekan lalu, dengan mengatakan akan “sulit” untuk menghadirinya jika Rusia tidak berpartisipasi.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa “posisi China terbuka dan transparan, dan sama sekali tidak ada upaya kami memberikan tekanan pada negara lain”.

"Mengenai perundingan damai, posisi China tidak memihak. China tidak menarget negara ketiga mana pun, dan tentu saja tidak menarget Swiss yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak perdamaian ini," kata juru bicara Mao Ning pada konferensi pers rutin.

Zelenskyy mengatakan pada hari Minggu bahwa lebih dari 100 negara dan organisasi telah menyatakan kesiapan mereka untuk menghadiri konferensi tersebut sejauh ini.

China menegaskan pihaknya bersikap netral dalam konflik tersebut dan berupaya mengakhiri permusuhan melalui dialog.

Namun Beijing telah dikritik oleh negara-negara Barat karena membina hubungan yang kuat dengan Moskow dan memberikan perlindungan diplomatik dan politik kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melancarkan agresi perangnya. [ab/uh]