China tidak berminat mencampuri pemilihan presiden AS mendatang, kata Kementerian Luar Negeri China, Kamis (30/4). Pernyataan itu disampaikan seorang juru bicara kementerian itu, menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan ia yakin Beijing akan berusaha membuatnya tidak terpilih kembali pada November mendatang.
“Pemilihan presiden AS adalah urusan dalam negeri AS. Kami tidak berminat mencampurinya,” kata Geng Shuang kepada wartawan dalam konferensi pers hariannya. “Saya berharap rakyat AS tidak menyeret China ke dalam politik pemilunya.”
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Rabu (29/4), Trump mengatakan, “China akan melakukan apa saja untuk membuat saya kalah dalam pemilu.” Ia menambahkan, ia yakin Beijing ingin saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, memenangkan pemilu itu untuk melonggarkan tekanan yang diberlakukan Trump ke China terkait perdagangan dan isu-isu lain.
Dalam wawancara itu, Trump juga mengatakan, ia sedang mempertimbangkan sejumlah opsi konsekuensi yang akan dikenakan terhadap Beijing terkait wabah virus corona. Ia dan sejumlah pejabat tinggi AS menuding China bertangung jawab atas wabah COVID-19, yang telah menjangkiti lebih dari satu juta warga Amerika dan menyebabkan AS mengalami resesi yang dalam.
Dalam konferensi pers, Kamis (30/4), Geng menegaskan kembali bahwa China adalah korban dan bukan penyebab wabah. Ia juga mengatakan, usaha sejumlah politisi tertentu AS untuk menyalahkan China sebagai cara mengalihkan tanggungjawab atas penanganan buruk terhadap wabah virus corona akan mengungkap masalah-masalah yang dihadapi AS.
“Mereka seharusnya tahu: musuhnya adalah virus itu, bukan China,” katanya
Perlambatan ekonomi Amerika akibat pandemi membuat tim kampanye Trump khawatir akan peluang Trump terpilih lagi. Tim kampanye Trump berencana menjadikan ekonomi yang sebelumnya kuat sebagai dagangan utama dalam upaya Trump terpilih kembali.
Jajak pendapat menunjukkan Biden unggul dari Trump dalam persaingan menjadi presiden. Hasil rata-rata dari jajak pendapat Real Clear Politics, yang mencakup data dari puluhan jajak pendapat, menunjukkan Biden unggul dari Trump antara 48 dan 42 persen. [ab/uh].