China Bersedia Jadi Penengah dalam Konflik Pakistan-Iran

Seorang pria terlihat di layar televisi, setelah Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan negaranya melakukan serangan yang menargetkan militan separatis di Iran, di Karachi. (Foto: Reuters)

Beijing, Kamis (18/1), mengatakan pihaknya bersedia menjadi penengah antara Pakistan dan Iran menyusul aksi saling balas antara kedua negara yang menurut masing-masing menarget militan di wilayah perbatasan mereka, termasuk serangan yang menurut Teheran menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil.

“Pihak China dengan tulus berharap kedua belah pihak dapat bersikap tenang dan menahan diri serta menghindari peningkatan ketegangan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada konferensi pers reguler.

“Kami juga bersedia memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi jika kedua belah pihak menginginkannya,” katanya.

Pakistan yang memiliki senjata nuklir dan negara tetangganya, Iran, sama-sama memerangi pemberontakan di sepanjang wilayah perbatasan yang berpenduduk jarang.

BACA JUGA: China Desak Iran dan Pakistan Tahan Diri Setelah Serangan Udara Mematikan

Pada Kamis, Pakistan mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran militan di Iran.

Teheran mengatakan pihaknya telah memanggil kuasa usaha Pakistan sebagai tanggapan atas serangan yang menewaskan sedikitnya tujuh orang itu.

Kedua negara adalah mitra dekat Beijing dan anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai.

Mao menegaskan kembali Iran dan Pakistan adalah "negara sahabat bagi China, dan negara dengan pengaruh penting". [ab/uh]