China dan Indonesia Tandatangani Kesepakatan $10 Miliar pada Sektor Energi Hijau dan Teknologi

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto mengadiri upacara penyambutan di Great Hall of the People di Beijing, China, pada 9 November 2024. (Foto: Reuters/Florence Lo)

China dan Indonesia menandatangani kesepakatan bernilai $10 miliar pada Forum Bisnis Indonesia-China di Beijing pada Minggu (10/11), di mana kesepakatan tersebut meliputi sejumlah sektor seperti makanan, energi terbarukan, teknologi, dan bioteknologi, lapor kantor berita pemerintah China.

Forum tersebut digelar menyusul pertemuan pada Sabtu (9/11) antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto, yang berada di China hingga hari Minggu. China menjadi negara pertama yang Prabowo kunjungi sejak ia dilantik bulan lalu.

Prabowo, yang memenangkan pemilihan presiden pada Februari lalu, juga memilih China untuk kunjungan pertamanya sebagai presiden terpilih, yang menggaris bawahi komitmen pemerintah untuk memiliki hubungan strategis yang lebih kuat dengan Beijing.

BACA JUGA: Penuhi Undangan, Presiden Prabowo Tiba di Amerika Serikat

Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan kedua pemimpin tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam sektor-sektor seperti kendaraan energi terbarukan, baterai litium, photovoltaics, dan ekonomi digital.

Kedua negara juga berjanji memperkuat kemitraan dalam peralihan energi global dan bersama-sama menjamin keamanan pasokan mineral global dan mata rantai pasokan industri, demikian bunyi pernyataan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Prabowo mengatakan bahwa ia optimis kerja sama erat antara kedua negara akan memperbaiki stabilitas di kawasan.

"Kita harus memberi contoh di masa kini, kerja sama, dan bukan konfrontasi, merupakan jalur menuju perdamaian dan kemakmuran,” kata Prabowo, seraya menambahkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mendukung para investor China.

Pada hari Minggu, produsen bahan baterai asal China, GEM, menandatangani sebuah kesepakatan dengan PT Vale Indonesia untuk membangun pabrik pelindian asam bertekanan tinggi di Sulawesi, untuk mengamankan sumber-sumber nikel, demikian menurut sebuah dokumen dari Shenzen. Prabowo menyaksikan upacara penandatanganan itu.

Industri nikel di Indonesia, yang merupakan produsen logam terbesar di dunia, didominasi oleh perusahaan China seperti Tsingshan Holding Group dan Zhejiang Huayou Cobalt.

BACA JUGA: Pakar: Indonesia Pertegas Posisi Non-Blok Lewat Latihan Militer Bersama Sejumlah Negara

Dalam sektor teknologi, perusahaan teknologi GoTo Gojek Tokopedia menandatangani persetujuan dengan Tencent dan Alibaba dari China untuk mengembangkan sarana cloud dan talenta digital di Indonesia, ungkap Reuters.

Kedua negara akan memberlakukan aturan visa baru, termasuk visa jangka panjang dan multi-entry, serta menggalakkan lebih banyak penerbangan langsung berdasarkan permintaan, demikian dijelaskan pernyataan bersama itu.

Persetujuan kerja sama lain yang ditandatangani selama lawatan Prabowo termasuk kerja sama dalam perumahan dan ekspor kelapa dari Indonesia ke China. [jm/ns]