Tentara China dan Kirgistan melakukan latihan gabungan anti-terorisme besar-besaran di perbatasan kedua negara Minggu pagi.
Unit Kavaleri Perbatasan Xinjiang tampil untuk pertamakalinya dalam latihan gabungan anti-terorisme China Kyrgyzstan Minggu pagi di Wilayah Otonomi Uygur, Xinjiang.
Dalam latihan gabungan itu, unit baru tersebut memamerkan kemampuan tempur informasi tingkat tinggi dan peralatan militer canggih, termasuk pengintaian udara, kendaraan pengintaian radar, kendaraan pengacau sinyal elektronik, sistem transmisi citra tentara, dan teknologi penglihatan malam hari.
Satuan kavaleri yang dibentuk tahun ini, dirancang untuk melaksanakan upaya penegakan hukum internasional dan misi anti terorisme. Semua anggotanya dipilih dengan seksama, dan harus menjalani pelatihan berat di medan gunung dan padang pasir dalam berbagai kondisi cuaca.
China berharap unit baru itu dapat menjaga keamanan di perbatasan selagi memelihara perdamaian dan kestabilan di Xinjiang.
Dalam jumpa pers hari Sabtu di kota Urumqi, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, departemen urusan perbatasan China dan Kirgistan mengumumkan bahwa 460 tentara dan sejumlah peralatan anti-terorisme modern akan digunakan dalam latihan itu.
Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai dan negara-negara pengamat mengirimkan delegasi mereka untuk menyaksikan latihan tersebut.
Dalam latihan gabungan itu, unit baru tersebut memamerkan kemampuan tempur informasi tingkat tinggi dan peralatan militer canggih, termasuk pengintaian udara, kendaraan pengintaian radar, kendaraan pengacau sinyal elektronik, sistem transmisi citra tentara, dan teknologi penglihatan malam hari.
Satuan kavaleri yang dibentuk tahun ini, dirancang untuk melaksanakan upaya penegakan hukum internasional dan misi anti terorisme. Semua anggotanya dipilih dengan seksama, dan harus menjalani pelatihan berat di medan gunung dan padang pasir dalam berbagai kondisi cuaca.
China berharap unit baru itu dapat menjaga keamanan di perbatasan selagi memelihara perdamaian dan kestabilan di Xinjiang.
Dalam jumpa pers hari Sabtu di kota Urumqi, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, departemen urusan perbatasan China dan Kirgistan mengumumkan bahwa 460 tentara dan sejumlah peralatan anti-terorisme modern akan digunakan dalam latihan itu.
Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai dan negara-negara pengamat mengirimkan delegasi mereka untuk menyaksikan latihan tersebut.