China dan Korea Utara Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Penonton melambaikan bendera China dan Korea Utara saat Kim Jong Un dan Xi Jinping bertemu di Pyongyang, Korea Utara, 20 Juni 2019. (Yan Yan/Xinhua via AP)

Xi menyatakan bahwa China siap untuk terus "menulis babak baru" dalam hubungan dengan Pyongyang melalui komunikasi dan kerja sama yang lebih kuat.

Pemimpin China dan Korea Utara saling berjanji pada Minggu (6/10) untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara, menurut laporan kantor berita KCNA.

"Saya sangat mementingkan pengembangan hubungan China-DPRK dan telah bersama-sama memimpin serta mempromosikan pengembangan mendalam hubungan ini sambil menjaga komunikasi yang erat dengan Anda, Kamerad Sekretaris Jenderal, melalui beberapa pertemuan, surat, dan pesan pribadi dalam beberapa tahun terakhir," ujar Presiden China Xi Jinping dalam pesannya kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Minggu.

DPRK adalah kependekan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjalan bersama Presiden China Xi Jinping selama kunjungan Xi di Pyongyang, Korea Utara, 21 Juni 2019. (Foto: KCNA via REUTERS)

Xi menyatakan bahwa China siap untuk terus "menulis babak baru" dalam hubungan dengan Pyongyang melalui komunikasi dan kerja sama yang lebih kuat.

China sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar Korea Utara. Jeduanya memiliki sejarah yang sama sejak dukungan Beijing terhadap Pyongyang selama Perang Korea 1950-1953.

Namun, tahun ini China bersikap hati-hati saat Kim mempererat hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Korea Utara dan Rusia juga menandatangani perjanjian strategis yang mencakup elemen pertahanan bersama.

BACA JUGA: Bertemu Menhan Rusia, Kim Jong un Bertekad Pererat Hubungan Rusia-Korut

Kim juga berjanji untuk "berusaha keras untuk mengonsolidasikan dan mengembangkan hubungan yang bersahabat dan kooperatif antara DPRK dan China sebagaimana yang dibutuhkan oleh era baru," dalam pesannya kepada Xi pada Minggu.

Sementara itu, Kim mengawasi penembakan artileri langsung oleh lulusan Akademi Artileri O Jin U, yang terjadi pada malam sebelum mereka diangkat menjadi perwira komandan angkatan bersenjata, seperti dilaporkan oleh KCNA pada Minggu. Akademi tersebut berperan penting dalam melatih komponen utama pasukan artileri negara.

Kim pada Jumat mengatakan negara itu tidak akan ragu untuk menggunakan semua kekuatan ofensif yang tersedia termasuk senjata nuklir jika musuh mencoba menggunakan kekuatan untuk melanggar kedaulatannya. [ah/ft]