China Dapat Bangun PLTN di Laut China Selatan: Laporan

Kapal pengeruk China di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spratly yang dipersengkatan di Laut China Selatan. (Foto: Dok)

Tabloid The Global Times menulis bahwa sarana tenaga nuklir itu dapat "berlayar" ke daerah-daerah terpencil dan memberikan pasokan listrik yang stabil.

China semakin dekat pada pembangunan sarana tenaga nuklir maritim yang suatu hari nanti dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek di wilayah Laut China Selatan yang dipersengketakan, menurut sebuah surat kabar pemerintah, Jumat (22/4).

China telah membuat resah dengan aktivitas-aktivitas militer dan pembangunan di pulau-pulau yang dikuasainya di Laut China Selatan, termasuk pembangunan landasan pesawat terbang, meski Beijing mengatakan sebagian besar pembangunan itu adalah untuk tujuan sipil, seperti mercusuar.

The Global Times, sebuah tabloid berpengaruh yang diterbitkan oleh media resmi Partai Komunis, People's Daily, menulis bahwa sarana tenaga nuklir itu dapat "berlayar" ke daerah-daerah terpencil dan memberikan pasokan listrik yang stabil.

Liu Zhengguo, kepala kantor umum China Shipbuilding Industry Corp, yang memimpin perancangan dan pembangunan sarana-sarana tersebut, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa perusahaan itu "memajukan proyek."

"Pembangunan sarana tenaga nuklir merupakan tren yang meningkat," ujar Liu. "Jumlah tepat pembangkit yang akan dibangun (oleh perusahaan) tergantung dari tuntutan pasar."

Tuntutan pasar "cukup kuat" tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Surat kabar itu pada bulan Januari mengutip laporan China Securities Journal bahwa sarana percontohan diperkirakan akan selesai tahun 2018 dan beroperasi tahun berikutnya. [hd]