Menteri Luar Negeri China menyerukan junta Myanmar untuk mengadakan perundingan dengan para tokoh oposisi pada Minggu (3/7). Hal itu disampaikan dalam kunjungan pertama China ke negara itu sejak kudeta 2021 yang bergulir menjadi kekacauan.
Beijing adalah salah satu dari sedikit sekutu internasional Myanmar yang memasok senjata dan menolak melabeli perebutan kekuasaan yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi sebagai kudeta.
BACA JUGA: Utusan ASEAN Minta Suu Kyi Dibebaskan dari Penjara MyanmarMenteri Wang Yi mengatakanChina mengharapkan semua pihak di Myanmar "mematuhi konsultasi rasional" dan "berusaha untuk mencapai rekonsiliasi politik."
Wang juga memberitahu Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin bahwa "China dengan tulus berharap bahwa kondisi Myanmar akan stabil secara politik dan sosial," menurut pernyataan di situs kementerian luar negeri.
Wang menghadiri pertemuan para menteri luar negeri dengan wakil-wakil dari Kamboja, Thailand, Laos, dan Vietnam.
BACA JUGA: Suu Kyi Dipindahkan ke Sel Isolasi dalam Penjara MyanmarKomentarnya disampaikan menyusul pernyataan seorang juru bicara junta pekan lalu yang mengisyaratkan bahwa perundingan antara militer dan pemimpin yang terguling, Suu Kyi, untuk mengatasi kekacauan adalah sesuatu yang "tidak mungkin."
Kekerasan sipil di Myanmar telah memicu kekhawatiran dari negara-negara tetangga. Utusan regional yang mengunjungi negara itu, berusaha memulai perundingan antara pihak militer dan para tokoh oposisi. [vm/pp]