China Desak Prancis agar Uni Eropa Capai Solusi Soal Kendaraan Listrik

Menteri Perdagangan China Wang Wentao berbicara dalam konferensi pers di Beijing, pada 6 Maret 2024. (Foto: AP/Ng Han Guan)

China telah mendesak Prancis agar mengambil “peran aktif” untuk mendesak Komisi Eropa menuju penciptaan solusi yang dapat diterima bagi industri kendaraan listrik (EV) Eropa maupun China, kata kementerian perdagangan Beijing, Senin (4/11), mengutip menterinya.

Sementara itu, Prancis mengatakan blok tersebut tidak akan mengalah terkait sejumlah masalah penting di saat pihaknya tengah berupaya membalikkan tarif yang dikenakan pada minuman brendi.

Uni Eropa meluncurkan investigasi antisubsidi terhadap impor baterai kendaraan listrik buatan China tahun lalu dan pada Oktober mendukung tarif terhadap kendaraan-kendaraan tersebut. China tahun lalu telah meluncurkan investigasinya sendiri terhadap impor daging babi dan produk susu Eropa, dan memberlakukan aturan antidumping sementara terhadap impor minuman brendi dari Uni Eropa pada awal bulan ini.

Menteri Perdagangan China Wang Wentao, dalam pertemuan dengan menteri muda perdagangan Prancis Sophie Primas di Shanghai pada hari Minggu (3/11), menegaskan kembali investigasi Uni Eropa terhadap kendaraan listrik China menjadi keprihatinan utama dan telah “menghambat dengan serius” kerja sama industri otomotif China-Uni Eropa.

Primas sedang melakukan kunjungan tiga hari untuk menentang keputusan China terkait bea impor negara itu terhadap brendi, yang disebut Paris bersifat politis dan tidak dapat dibenarkan, lapor Reuters pekan lalu.

BACA JUGA: Produsen Cognag Prancis Marah terkait Ancaman Pemberlakukan Tarif oleh China

Primas mengatakan kepada Wang bahwa Uni Eropa tidak berupaya mengeskalasi situasi saat ini dan berupaya melanjutkan perdagangan dengan China "namun tidak akan mengalah kepada tekanan terkait sejumlah poin penting."

Wang mengatakan kepada Primas bahwa investigasi pemulihan perdagangan China terhadap brendi, daging babi dan produk-produk susu Uni Eropa tersebut sesuai dengan aplikasi industri dalam negeri dan mematuhi peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), “tidak seperti Uni Eropa” yang “tergesa-gesa” dalam meluncurkan penyelidikan mengenai kendaraan listriknya.

“China akan terus melakukan investigasi yang sesuai dengan hukum, melindungi hak-hak sah perusahaan negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk Prancis, dan membuat keputusan yang didasarkan pada fakta dan bukti,” kata kementerian itu mengutip perkataan Wang.

Tetapi, tanpa merincinya, ia mengatakan China bersedia bekerja sama dengan Komisi Eropa untuk mencapai “solusi yang tepat.”

China memulai penyelidikan antisubsidi terhadap produk-produk susu impor Uni Eropa pada Agustus dan investigasi yang berfokus pada daging babi untuk konsumsi manusia pada bulan Juni. [uh/ns]