Dalam kunjungan ke China, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mendorong hubungan ekonomi yang lebih erat dengan berupaya menghindari sengketa wilayah di Laut China Selatan.
Kedua negara diguncang oleh krisis ekonomi terkait pandemi COVID-19, tetapi sedang berusaha mengisi kembali investasi di bidang jembatan dan proyek-proyek lainnya, berikut pariwisata dan pertanian.
Marcos yang mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan, "Sekarang menjadi tanggung jawab saya, tetapi tentu saja hak istimewa saya untuk dapat melanjutkan warisan Ferdinand Marcos Sr., untuk terus mempromosikan persahabatan antara China dan Filipina."
BACA JUGA: Filipina, China akan Buka Jalur Komunikasi Langsung Terkait Laut China SelatanDia mengakui bahwa kedua negara memiliki beberapa kesulitan yang harus mereka tangani, kata pernyataan dari kantornya.
Kantor Berita resmi China Xinhua mengatakan bahwa kedua belah pihak "sepakat untuk menangani masalah maritim dengan baik melalui konsultasi yang bersahabat" dan melanjutkan pembicaraan tentang eksplorasi minyak dan gas.
Xi menyebut pertanian, infrastruktur, energi, dan budaya sebagai empat bidang kerja sama utama.[ps/lt]