China Gelar Patroli Udara dan Laut di Wilayah Terumbu Karang Sengketa

Sebuah kapal Penjaga Pantai China, di sebelah kanan, menggunakan meriam airnya terhadap kapal Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Filipina (BFAR), saat mendekati Scarborough Shoal di Laut China Selatan yang disengketakan, pada 9 Desember 2023. (Foto: via AP)

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, meski sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Filipina, juga melakukan klaim serupa.

Angkatan Laut dan Udara China melakukan patroli di sekitar terumbu karang di Laut China Selatan yang menjadi objek sengketa akhir-akhir ini. Patroli itu dilakukan setelah sejumlah insiden antara Beijing dan Manila di wilayah perairan dalam beberapa bulan belakangan.

Patroli tersebut berlangsung bersamaan dengan latihan militer bersama yang diadakan oleh Amerika Serikat, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Filipina di zona ekonomi eksklusif Manila.

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, meski sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Filipina, juga melakukan klaim serupa. China juga mengabaikan keputusan internasional yang menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.

China mengklaim perairan di sekitar Scarborough Shoal -- yang direbut Beijing dari Manila pada 2012 -- tempat Komando Selatan militer China mengatakan pada Sabtu bahwa mereka mengadakan patroli udara dan laut di wilayah itu.

BACA JUGA: Filipina: Helikopter AL China Bayangi Pesawat Filipina Saat Patroli

Rantai terumbu karang dan batu berbentuk segitiga tersebut berada 240 kilometer di sebelah barat pulau utama Filipina, Luzon, dan hampir 900 kilometer dari daratan utama China terdekat, Hainan.

Beijing mengatakan kegiatan pelatihan di sekitar beting itu meliputi "pengintaian, peringatan dini, dan patroli udara-laut".

"Negara-negara tertentu di luar kawasan itu menimbulkan masalah di Laut China Selatan, yang menciptakan ketidakstabilan di kawasan itu," kata Komando Teater Selatan dalam sebuah pernyataan.

"China memegang kedaulatan yang tak terbantahkan atas Pulau Huangyan dan perairan di sekitarnya," tambahnya, menggunakan nama China untuk Beting Scarborough.

Dalam pernyataannya sendiri, Amerika Serikat mengatakan latihan maritim yang dilakukan dengan sekutunya menunjukkan "komitmen kolektif untuk memperkuat kerja sama regional dan internasional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".

BACA JUGA: China dan Filipina Rundingkan Beting yang Disengketakan

Departemen Pertahanan Australia secara terpisah mengonfirmasi pada Sabtu bahwa HMAS Sydney dan pesawat patroli maritim P-8A Poseidon Angkatan Udara Kerajaan Australia ikut serta dalam latihan yang bertujuan untuk "menegakkan hak atas kebebasan navigasi dan penerbangan."

Lokasi spesifik latihan itu tidak disebutkan.

Suhu politik China dan Filipina terus memanas dalam beberapa bulan terakhir selama serangkaian konfrontasi di perairan sekitar Second Thomas Shoal dan Sabina Shoal yang disengketakan.

Kedua belah pihak pada Juli mengumumkan bahwa mereka berhasil mencapai kesepakatan sementara terkait misi pasokan ulang untuk kapal Filipina, Sierra Madre, yang terdampar di Second Thomas Shoal. Kapal tersebut dijaga oleh satu garnisun dan misi ini bertujuan untuk menegaskan klaim Manila atas terumbu karang tersebut.

Beijing mengatakan pada Jumat (27/9) bahwa mereka "mengawasi" sebuah kapal Filipina saat mengirimkan pasokan sebagai bagian dari misi pasokan ulang ke kapal yang kandas di beting tersebut. [ah/ft]