Pemerintah Taliban Afghanistan mengumumkan pada Jumat (8/12) bahwa China telah resmi menerima Duta Besar Taliban untuk China dan memuji langkah itu sebagai "babak penting" dalam mempererat ikatan antara dua negara yang bertetangga itu.
Pengumuman Pemerintah Taliban itu, yang belum dikonfirmasi oleh China, akan menjadikan China sebagai negara pertama yang menerima Dubes Taliban sejak kelompok itu merebut kekuasaan dari pemerintah yang didukung Amerika Serikat di Kabul, dua tahun lalu.
Baik China maupun negara lainnya belum memberi pengakuan resmi terhadap pemerintahan de facto Afghanistan.
Pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Taliban mengatakan, Direktur Jenderal Departemen Protokol Kementerian Luar Negeri China Hong Lei menerima salinan surat kepercayaan dari duta besar yang baru ditunjuk, Asadullah Bilal Karimi.
Hong menyebut kedatangan Karimi sebagai "langkah penting untuk memperkuat dan memperluas hubungan yang positif" antara Beijing dan Kabul.
"China menghormati kedaulatan nasional dan keputusan rakyat Afghanistan. China tidak turut campur dalam urusan dalam negeri Afghan atau pernah melakukannya di masa lalu," kata Hong dalam pertemuan pada Jumat, menurut Taliban.
BACA JUGA: China: Taliban Afghanistan Harus Lakukan Reformasi Sebelum Hubungan Diplomatik PenuhKarimi meyakinkan pihak China bahwa "tidak ada ancaman bagi siapa pun dari wilayah Afghanistan, dan stabilitas serta keamanan regional adalah kepentingan semua orang."
Dubes baru yang berusia sekitar 30-an itu akan bertugas sebagai wakil juru bicara di Kementerian Informasi Taliban hingga saat ini.
Beijing berupaya mempertahankan hubungan dekat dengan Taliban untuk mencegah agar negara Asia Selatan yang dikoyak konflik itu tidak jatuh dalam kekacauan lagi. Hal itu akan mendorong militan anti-China untuk menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengancam keamanan China.
Pemerintah China mengundang delegasi Taliban untuk menghadiri Forum Sabuk dan Jalan (Belt and Road Forum) global pada Oktober tahun ini. Partisipasi Taliban menandai gelaran multilateral tingkat tinggi pertama yang dihadiri Taliban sejak berkuasa kembali.
September lalu, China menjadi negara pertama yang menunjuk seorang duta besar untuk Kabul di bawah pemerintahan Taliban. Negara-negara lain memilih mempertahankan duta besarnya atau menunjuk kepala kedutaan besar dalam kapasitas sebagai konsular, yang tidak diwajibkan untuk menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada pemerintah tuan rumah.
Washington dan negara-negara barat lainnya telah memindahkan misi diplomatik di Afghanistan ke Qatar untuk memastikan mereka bisa mempertahankan bantuan kemanusiaan untuk jutaan orang. [ft/ah]