China Katakan Laut China Selatan Seharusnya Tidak Menjadi ‘Tempat Berburu’ Pasukan Asing

Kapal Penjaga Pantai China menghadang kapal Penjaga Pantai Filipina BRP Malapascua saat bermanuver memasuki muara Second Thomas Shoal yang dikenal masyarakat lokal sebagai Ayungin Shoal di Laut China Selatan pada Minggu, 23 April 2023. (Foto: AP )

China dengan tegas menentang negara mana pun yang dengan alasan perjanjian bilateral campur tangan di Laut China Selatan serta merusak kepentingan dan hak teritorial China, kata Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (4/5).

“Laut China Selatan adalah rumah bagi semua negara kawasan, dan seharusnya tidak menjadi tempat perburuan pasukan eksternal,” kata juru bicara kementerian Mao Ning dalam jumpa pers harian, ketika ditanya tentang langkah AS untuk menegaskan kembali aliansi keamanannya yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Filipina.

Presiden AS Joe Biden meyakinkan mitranya dari Filipina pada hari Senin tentang komitmen Amerika Serikat terhadap negara kepulauan di Asia Tenggara itu ketika ketegangan dengan China semakin meningkat.

BACA JUGA: AS Sebut Penjaga Pantai China Mengganggu Kapal Filipina

“Amerika Serikat juga tetap teguh dalam komitmen kami untuk membela Filipina, termasuk di Laut China Selatan, dan kami akan terus mendukung tujuan modernisasi militer Filipina,” kata Biden.

Kedua pemimpin menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan baru pada Senin untuk memperkuat keamanan Filipina dan mendukung modernisasi militernya.

Kesepakatan itu didasarkan pada kesimpulan minggu lalu dari latihan perang terbesar antara kedua negara serta kesepakatan awal tahun ini di mana Filipina setuju untuk memberi AS akses ke empat pangkalan lagi di negara itu.

China telah berulang kali mengintimidasi patroli angkatan laut dan penjaga pantai Filipina dan tidak setuju dengan pendekatan Manila tersebut. [lt/uh]