Utusan tingkat tinggi kedua AS yang mengunjungi Taiwan dalam dua bulan terakhir memulai pertemuan tertutup, Jumat (18/9), sementara China melangsungkan latihan militer dekat Selat Taiwan setelah mengancam akan melangsungkan pembalasan.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach, yang menangani urusan pertumbuhan ekonomi, energi, dan lingkungan, melangsungkan pembicaraan dengan menteri ekonomi dan wakil perdana menteri Taiwan. Ia bertemu para pemimpin bisnis pada saat makan siang, dan Presiden Tsai Ing-wen pada saat makan malam.
Sebagai tanggapan atas kunjungan Krach, Komando Tentara Pembebasan Rakyat China Wilayah Timur menyelenggarakan latihan tempur dekat Selat Taiwan, latihan militer kedua bulan ini yang ditujukan untuk mengintimidasi para pendukung kemandirian politik pulau itu.
“Ini merupakan tindakan yang sah dan perlu diambil untuk mengamankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah, mengingat situasi saat ini di Selat Taiwan,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang.
Dalam pesan singkatnya, Komando Wilayah Timur mengatakan, latihan yang melibatkan angkatan laut dan angkatan udara ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan melangsungkan operasi gabungan.
China, Kamis (17/9), mengecam kunjungan Krach dan memperingatkan akan membalasnya. Negara itu memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menentang keras bentuk interaksi resmi apapun antara pulau berpemerintahan sendiri tersebut dan negara-negara lain.
BACA JUGA: AS Kembali Langsungkan Kunjungan Tingkat Tinggi ke TaiwanKunjungan Krach menyusul lawatan Menteri Kesehatan AS Alex Azar, pejabat tingkat tinggi pertama Kabinet AS yang berkunjung ke Taiwan sejak AS mengalihkan hubungan resminya dari Taiwan ke China pada 1979. Lawatan tersebut merupakan salah satu dari serangkaian langkah yang diambil pemerintahan Trump untuk memperkokoh hubungan dengan Taiwan, termasuk meningkatkan penjualan senjata dan mendukung partisipasi pulau itu di forum-forum internasional. [ab/uh]