China, Jumat (3/5) meluncurkan wahana penjelajah bulan yang akan mendarat di sisi jauh bulan yang belum banyak dieksplorasi dan kembali dengan sampel yang akan memberikan wawasan mengenai perbedaan antara tempat itu dan sisi dekat yang sudah lebih dikenal.
Ini merupakan kemajuan terbaru dalam program eksplorasi ruang angkasa China yang semakin canggih, bersaing dengan AS yang masih menjadi pemimpin dalam bidang antariksa.
China juga menempatkan tiga awak di stasiun antariksanya sendiri dan menargetkan akan mengirim astronaut ke bulan pada tahun 2030. Tiga misi wahana penjelajah bulan China direncanakan akan dikirim selama empat tahun mendatang.
Bebas dari paparan Bumi dan gangguan lainnya, sisi jauh bulan yang agak misterius dinilai ideal untuk astronomi radio dan kegiatan ilmiah lainnya. Mengingat sisi jauhnya tidak pernah menghadap Bumi, perlu satelit pemancar untuk menjaga komunikasi.
Roket yang membawa wahana penjelajah Chang’-e-6, mengambil nama dewi bulan dalam mitos China, lepas landas sesuai rencana pada hari Jumat pukul 17.52 dari pusat peluncuran Wenchang di provinsi Hainan. Sekitar 35 menit kemudian, wahana itu terpisah sepenuhnya dari roket besar Long March-5, roket terbesar China, yang melontarkannya ke angkasa, sementara para teknisi yang memantau peluncuran itu dari pusat pengendali di darat tersenyum dan bertepuk tangan.
Tidak lama setelah itu, komandan misi peluncuran Zhang Zuoshen tampil di podium di depan ruangan pengendali dan mengatakan bahwa peluncuran berlangsung persis sesuai rencana, dan wahana antariksa itu berada pada lintasan yang telah ditetapkan.
“Saya menyatakan misi peluncuran ini sukses sepenuhnya,” kata Zhang yang disambut dengan tepuk tangan lagi.
Badan Antariksa Filipina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan puing-puing yang diperkirakan berasal dari peluncuran roket itu “diproyeksikan telah jatuh di zona-zona yang telah diidentifikasi.”
China pada tahun 2021 terpaksa membela caranya menangani pendorong roket yang terbakar di atas Samudra India, setelah administrator dari badan antariksa Amerika dan yang lainnya menuduh Beijing bertindak ceroboh dengan membiarkan roketnya yang tampak tak terkontrol jatuh ke Bumi seusai misinya.
Sejumlah besar orang memadati pantai-pantai Hainan untuk menyaksikan peluncuran itu, yang berlangsung di tengah-tengah liburan Hari Buruh di China yang berlangsung selama lima hari. Seperti juga peluncuran sebelumnya baru-baru ini, acara tersebut ditayangkan langsung oleh badan penyiaran pemerintah, CCTV. [uh/em]