China mengatakan pada hari Kamis (28/9) bahwa pihaknya telah menawarkan bantuan “kemanusiaan” dalam pembebasan seorang tentara AS dari tahanan di Korea Utara baru-baru ini.
Travis King, 23 tahun, telah ditahan di Korea Utara sejak Juli, ketika ia melintasi Zona Demiliterisasi dari Korea Selatan.
Setelah hampir tiga bulan, dia melewati perbatasan Korea Utara ke China dengan bantuan diplomat Swedia, di mana dia diserahkan kepada duta besar AS dan seorang perwira militer senior pada hari Rabu. Dia kemudian diterbangkan ke pangkalan militer AS.
BACA JUGA: Tentara AS Travis King Dalam Tahanan AS Setelah Kabur ke KorutDalam contoh kerja sama yang jarang terjadi antara AS-China, Beijing pada hari Kamis (28/9) mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menawarkan bantuan.
“Atas permintaan pihak Korea Utara dan AS, China telah memberikan bantuan yang diperlukan dari sudut pandang kemanusiaan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning ketika ditanya tentang kasus tersebut.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada hari Rabu mengucapkan terima kasih kepada China “atas bantuannya dalam memfasilitasi transit Prajurit King.”
China adalah sekutu lama Korea Utara dan penyumbang ekonomi utama.
Namun China tidak melakukan mediasi dengan Korea Utara untuk pembebasan King dan Amerika Serikat tidak memberikan konsesi apapun kepada Pyongyang, kata seorang pejabat senior pemerintah AS. [lt/uh]