China pada hari Selasa (2/4) mengatakan mereka mengutuk serangan udara Israel yang menghancurkan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
Israel mengatakan tidak akan mengomentari serangan hari Senin itu, namun para pejabat Iran berjanji akan memberikan tanggapan keras, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kekerasan lebih lanjut antara Israel dan sekutu-sekutu Iran di tengah perang Gaza.
“China mengutuk serangan itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin.
“Keamanan lembaga-lembaga diplomatik tidak dapat dilanggar, dan kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah harus dihormati,” katanya.
“Situasi di Timur Tengah saat ini sedang bergejolak dan kami menentang tindakan apa pun yang mengarah pada peningkatan ketegangan,” kata Wang.
Serangan udara Israel menghancurkan gedung konsuler kedutaan Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, kata para pejabat Suriah dan Iran.
Seorang komandan tertinggi Garda Revolusi termasuk di antara tujuh anggota korps itu yang menurut mereka tewas.
China adalah mitra dekat Iran dan mitra dagang terbesarnya serta pembeli utama minyak Iran yang terkena sanksi.
Beijing juga menjalin hubungan dekat dengan Damaskus.
Pada bulan September tahun lalu, negara ini menjadi salah satu dari segelintir negara di luar Timur Tengah yang dikunjungi Presiden Bashar Al-Assad sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011 yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Hancurkan Konsulat Iran di Damaskus, Sedikitnya 7 TewasKorps Garda Revolusi Islam Iran menyebut Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan perwira tinggi lainnya, Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, termasuk di antara tujuh anggotanya yang tewas.
Pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk HAM, mengatakan 11 orang, termasuk beberapa anggota Garda, tewas ketika "rudal Israel... menghancurkan sebuah gedung tambahan yang terhubung ke kedutaan Iran".
China juga pada hari Selasa mengatakan pihaknya “terkejut” dan mengutuk serangan di Gaza yang menurut sebuah badan amal yang berbasis di AS menewaskan tujuh stafnya saat mereka menurunkan bantuan makanan yang sangat dibutuhkan.
“China menentang segala tindakan yang merugikan warga sipil, merusak fasilitas sipil, dan melanggar hukum internasional,” kata Wang.
“Kami terkejut dengan serangan terhadap pekerja penyelamat internasional di Gaza dan mengutuknya,” katanya.
“Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kami kepada para korban,” tambah Wang.
“Warga sipil tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan keselamatan tim penyelamat kemanusiaan internasional tidak boleh terancam,” katanya. [ab/ns]