China, Kamis (11/1) berjanji untuk memperluas pendanaan bagi infrastruktur di Maladewa, setelah Beijing meningkatkan hubungan dengan kepulauan strategis di Samudera India itu.
Sewaktu Beijing dan New Delhi berebut pengaruh, Mohamed Muizzu terpilih sebagai Presiden Maladewa pada bulan September setelah berjanji untuk memupuk “hubungan kuat” dengan China dan mendepak pasukan India.
Muizzu minggu ini memulai kunjungan kenegaraan pertamanya ke China, kreditor eksternal terbesar Maladewa dan pada hari Kamis, kedua belah pihak mengeluarkan komunike bersama yang merinci “konsensus luas” yang dicapai oleh kedua pemimpin mereka.
China berjanji untuk “terus memberikan dukungan sesuai kapasitasnya kepada Maladewa di bidang-bidang yang menjadi prioritas”, kata Beijing dalam pernyataan yang dipublikasikan di stasiun televisi pemerintah CCTV.
Hal itu termasuk “pembangunan infrastruktur, perawatan medis dan layanan kesehatan, peningkatan penghidupan masyarakat, sumber energi baru, pertanian, perlindungan lingkungan kelautan,” katanya.
Muizzu, pada gilirannya, berterima kasih kepada China atas “bantuan tanpa pamrihnya” dalam menyediakan dana pembangunan bagi Maladewa.
Komunike tersebut menyusul pertemuan pada hari Rabu dengan Presiden Xi Jinping di mana Beijing mengumumkan “peningkatan hubungan bilateral”.
“Dalam situasi baru ini, hubungan China-Maladewa menghadapi peluang bersejarah untuk melanjutkan pencapaian masa lalu dan terus maju,” kata Xi kepada Muizzu, menurut kantor berita China Xinhua.
Xi "menekankan bahwa China menghormati dan mendukung Maladewa dalam menjajaki jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya", katanya.
Beijing “mendukung Maladewa dengan tegas dalam menjaga kedaulatan nasional, kemerdekaan, integritas wilayah, dan martabat nasionalnya”, katanya.
Muizzu berterima kasih kepada Xi atas "peran penting China dalam keberhasilan ekonomi Maladewa" dan peran Beijing dalam "pembangunan infrastruktur Maladewa", kata sebuah pernyataan dari kantornya. [ab/uh]