China Menentang Kunjungan Mantan Pemimpin Taiwan ke Republik Ceko

  • Associated Press

FILE - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning berbicara dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri di Beijing, 15 Januari 2024. (Pedro Pardo / AFP)

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang, dan menentang interaksinya dengan negara berdaulat lain, serta keterlibatannya dalam platform maupun kegiatan internasional.

Kementerian Luar Negeri China, Selasa (9/10) mengungkapkan tentangannya terhadap rencana kunjungan mantan presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke Republik Ceko.

Tsai akan menyampaikan pidato di konferensi “Forum 2000” yang diselenggarakan di Praha pada 13-15 Oktober, menurut pernyataan dari kantornya, Senin (7/10).

China menyerukan kepada Republik Ceko untuk “menghormati integritas kedaulatan dan wilayah China, tidak memberi kemudahan kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dalam bentuk apa pun, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan hubungan bilateral,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam jumpa pers harian.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang, dan menentang interaksinya dengan negara berdaulat lain, serta keterlibatannya dalam platform maupun kegiatan internasional.

Pada jumpa pers itu, Mao juga menyinggung konflik Israel-Lebanon. Ia mengatakan, negaranya “sangat khawatir” pada konflik tersebut dan akan memberikan “pasokan medis kemanusiaan darurat” kepada Lebanon.

China telah mengevakuasi 215 warga negaranya dari Lebanon dalam dua gelombang, termasuk tiga warga asal Hong Kong dan satu asal Taiwan, kata Mao.

China juga khawatir akan konflik yang masih berlanjut di Gaza, tambahnya.
“Sebagai jalan keluar, hak-hak nasional rakyat Palestina yang sah harus diwujudkan, dan masalah keamanan Israel yang sah juga harus ditangani dengan serius,” ujarnya, menekankan. [rd/ab]