China meminta Pakistan untuk “mempercepat perburuan” pelaku di balik serangan teror yang menewaskan lima pekerja asal China dan pengemudi lokalnya yang terjadi pada Selasa (26/3).
Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (27/3). Kedua negara kini disebutnya tengah bekerja sama untuk memastikan tindakan yang diambil efektif dalam memastikan keamanan dan pengamanan personel China di Pakistan.
Pada Selasa (26/3), seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraannya yang telah dipasang bahan peledak ke konvoi para insinyur China di sebuah wilayah pegunungan Pakistan.
Tidak ada kelompok yang mengklaim aksi pengeboman itu. Namun, Islamabad mencurigai dalang di balik serangan itu ialah sejumlah militan yang terkait dengan Tehrik-i-Taliban Pakistan atau TTP.
Akan tetapi, TTP yang disebut secara global sebagai kelompok teroris, membantah keterlibatannya dalam serangan itu dan mengatakan bahwa mereka hanya menyasar pasukan keamanan Pakistan.
Para korban pengeboman itu diketahui tengah bekerja dalam pembangunan proyek Dasu Dam di distrik Kohistan, sebuah proyek bendungan pembangkit listrik terbesar Pakistan yang terletak di sungai Indus. Proyek itu bernilai miliaran dolar yang dibiayai oleh China.
Serangan terhadap insinyur China yang terkait proyek ini merupakan yang kedua kalinya terjadi. Sebelumnya pada pertengahan 2021, sebuah bom mobil menarget iring-iringan bus di kawasan itu, menewaskan sembilan warga negara China dan tiga pekerja Pakistan. [ti/ka]