China Peringatkan India terkait Konfrontasi Wilayah Himalaya

  • Associated Press

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Wu Qian memperingatkan India (foto: dok).

China hari Senin (24/7) memperingatkan India agar jangan bersikap keterlaluan dengan menganggap enteng tekad Beijing untuk mengamankan apa yang dianggapnya wilayah kedaulatan China, dalam konfrontasi yang sedang berlangsung antara kedua negara bertetangga itu atas daerah yang disengketakan di dataran tinggi Himalaya.

Juru bicara kementerian pertahanan, Kol. Wu Qian mengulangi tuntutan China agar pasukan India mundur dari Dataran Tinggi Doklam, sebuah daerah yang juga diklaim oleh sekutu India, Bhutan, dan di mana tim China telah membangun sebuah jalan menuju perbatasan India.

"Tekad China untuk melindungi keamanan nasional dan kedaulatannya tidak tergoyahkan," kata Wu dalam sebuah konferensi pers memperingati hari jadi ke-90 pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat atau PLA.

"Di sini, saya ingin mengingatkan India, jangan nekad dan berpegang pada fantasi apapun," kata Wu. "Sejarah PLA 90 tahun telah membuktikan, kemampuan militer kami untuk menjamin kedaulatan dan integritas teritorial negara kami telah diperkuat dan tekad kami tidak pernah goyah. Lebih mudah mengguncang gunung daripada mengguncang PLA. ''

India menyerukan agar kedua belah pihak menarik pasukan dan merundingkan sebuah penyelesaian atas konfrontasi yang di mulai bulan lalu, setelah tentara China berupaya maju ke selatan dari Yadong di Tibet.

Sementara pihak-pihak itu telah menahan diri sejauh ini, retorika yang memanas di Beijing dan New Delhi telah menimbulkan kekhawatiran mengenai pengulangan permusuhan yang mengakibatkan perang perbatasan singkat tetapi berdarah antara kedua pihak pada tahun 1962. Kedua negara bertetangga yang masing-masing memiliki senjata nuklir itu berbagi perbatasan sepanjang 3.500 kilometer, sebagian besar masih dipertikaikan, dan China bertindak sebagai sekutu utama dan pemasok senjata untuk musuh bebuyutan India, Pakistan.

Konfrontasi ini sebagian didorong oleh nasionalisme yang kuat dan semakin gencar baik di kalangan publik China maupun India dan di latar belakangi oleh persaingan dominasi pengaruh di Asia.

Sambil terus melakukan serangan propaganda selama berminggu-minggu terhadap New Delhi, surat kabar resmi China hari Senin kembali menyebut tindakan India di Dataran Tinggi Doklam sebagai ilegal dan mengancam keamanan China.

"Sekalipun jika konfrontasi ini berhasil diselesaikan secara diplomatis, kini hal itu sudah melumpuhkan hubungan bilateral. Ini akan berdampak jangka panjang pada hubungan China-India," kata pakar India dari China, Long Xingchun di Global Times, sebuah tabloid bernada nasionalis yang diterbitkan oleh Partai Komunis yang berkuasa. [ps/al]