Sekitar 6.000 orang dievakuasi menyusul tanah longsor di Tibet, Rabu (17/10), yang mengakibatkan terblokirnya salah satu sungai utama di wilayah itu.
Badan Penanganan Keadaan Darurat China mengatakan, Kamis (18/10), sejauh ini tidak ada korban tewas atau terluka dilaporkan akibat longsor di sebuah desa di Kabupaten Menling itu.
Menyusul ambruknya sebuah lereng di lembah di dekatnya, Sungai Yarlung Tsangpo terblokir. Luapan airnya dikhawatirkan akan menimbulkan bencana bagi kawasan-kawasan di sekitarnya.
Luapan air dari sungai itu kini telah membentuk danau, yang pada hari Kamis (18/10) ketinggiannya sudah mencapai 40 meter.
China menyatakan telah memberi tahu negara tetangganya, India, terkait bencana ini. Yarlung Tsangpo merupakan hulu Sungai Brahmaputra di India.
Dengan puncak-puncaknya yang menjulang dan bongkahan-bongkahan esnya, Tibet adalah sumber air bagi sungai-sungai di Asia. Seiring pemanasan global, bongkahan es itu mencair dengan laju kecepatan yang tinggi, sehingga mengancam sumber daya air China dan negara-negara asia lainnya pada masa depan. [ab/uh]