China menyalahkan sebuah “kelompok teror” Islam atas terjadinya insiden di mana polisi menembak mati 14 orang di daerah Xinjiang, China barat.
Menurut keterangan pejabat setempat, dua orang polisi tewas dalam bentrokan hari Minggu (15/12), pada saat berupaya menangkap tersangka dekat kota Kashgar.
Kantor berita resmi China, Xinhua, menyebut insiden itu “serangan teror terorganisir dan direncanakan,” dan menyatakan bahwa enam orang ditangkap.
Xinhua mengatakan polisi yakin para tersangka adalah bagian dari kelompok teroris beranggota 20 orang yang sebelumnya telah menguji coba bahan peledak dan merencanakan serangan.
Xinjiang telah menjadi ajang berbagai insiden kerusuhan maut. China sering menyalahkan kaum separatis Muslim Uighur yang didukung asing. Kelompok-kelompok Uighur di pengasingan menyangkal klaim tersebut, dan mengatakan China membesar-besarkan ancaman dalam upaya membenarkan penindasannya terhadap kehidupan beragama Muslim.
Sering sulit bagi wartawan asing untuk memverifikasi klaim yang dibuat oleh kedua pihak, karena Beijing sangat membatasi semua pemberitaan kecuali pemberitaan yang didukung negara di wilayah tersebut.
Kantor berita resmi China, Xinhua, menyebut insiden itu “serangan teror terorganisir dan direncanakan,” dan menyatakan bahwa enam orang ditangkap.
Xinhua mengatakan polisi yakin para tersangka adalah bagian dari kelompok teroris beranggota 20 orang yang sebelumnya telah menguji coba bahan peledak dan merencanakan serangan.
Xinjiang telah menjadi ajang berbagai insiden kerusuhan maut. China sering menyalahkan kaum separatis Muslim Uighur yang didukung asing. Kelompok-kelompok Uighur di pengasingan menyangkal klaim tersebut, dan mengatakan China membesar-besarkan ancaman dalam upaya membenarkan penindasannya terhadap kehidupan beragama Muslim.
Sering sulit bagi wartawan asing untuk memverifikasi klaim yang dibuat oleh kedua pihak, karena Beijing sangat membatasi semua pemberitaan kecuali pemberitaan yang didukung negara di wilayah tersebut.