China Sampaikan “Keprihatinan Mendalam” atas Situasi di Timur Tengah

  • Associated Press

FILE: Pejabat senior Hizbullah Sayyed Hashem Safieddine dalam aksi protes, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 18 Oktober 2023, setelah ratusan warga Palestina tewas dalam ledakan di rumah sakit Al-Ahli di Gaza. (Mohamed Azakir/REUTERS)

China, Rabu (23/10) menegaskan kembali keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah Israel mengatakan bahwa mereka telah membunuh seorang pejabat tinggi Hizbullah yang secara luas diproyeksikan menjadi pemimpin kelompok tersebut.

Belum ada konfirmasi langsung dari Hizbullah mengenai nasib Hashem Safieddine, seorang ulama terkemuka yang diharapkan akan menggantikan Hassan Nasrallah, salah seorang pendiri kelompok tersebut.

Israel mengatakan Safieddine terbunuh pada awal Oktober lalu dalam sebuah serangan udara yang juga menewaskan 25 pemimpin Hizbullah lainnya. Sejumlah serangan udara Israel ke bagian selatan Lebanon dalam beberapa bulan terakhir telah menewaskan banyak pemimpin utama Hizbullah dan membuat kelompok itu berantakan.

Menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Beijing hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan “kami menentang tindakan-tindakan yang melanggar kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Lebanon, dan setiap tindakan yang memperburuk konflik dan memicu ketegangan regional.”

Lin Jian menambahkan, China berharap pihak-pihak terkait akan “kembali ke jalur resolusi politik sesegera mungkin untuk mengatasi konflik dan perbedaan melalui komunikasi dan dialog dan mendinginkan situasi di kawasan itu.” [em/lt]