China Sebut Pernyataan G7 Penuh Arogansi, Prasangka, dan Kebohongan

Para pemimpin dunia di sela-sela penyelenggaraan KTT G7 di Apulia, Italia, 13 Juni 2024. (Foto: AFP)

China menyampaikan tanggapan pada Senin (17/6) setelah para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) memperingatkan Beijing untuk berhenti mengirimkan komponen senjata ke Rusia. China mengatakan bahwa pernyataan para pemimpin tersebut di akhir KTT “penuh dengan arogansi, prasangka dan kebohongan”.

Ketika para pemimpin G7 bertemu pekan lalu di Italia, memburuknya hubungan perdagangan dengan Beijing serta ketegangan mengenai Ukraina dan Laut China Selatan menjadi fokus diskusi mereka.

Pernyataan yang dikeluarkan pada akhir KTT tersebut mengatakan China mengirimkan material yang dapat dimanfaatkan secara ganda ke Rusia, yang bisa membantu perang Moskow di Ukraina.

BACA JUGA: Para Pemimpin G7 Fokus pada Rusia, Praktik Perdagangan China, dan Etika AI

Dengan menggunakan bahasa yang lebih keras dibandingkan KTT tahun lalu, pernyataan G7 kali ini juga mengkritik “aktivitas militerisasi, pemaksaan, dan intimidasi” China di Laut China Selatan.

Pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan pernyataan G7 itu “memfitnah dan menyerang China”.

Pernyataan tersebut “mengulangi klise-klise yang tidak memiliki dasar faktual, tidak memiliki dasar hukum, dan tidak memiliki pembenaran moral, serta penuh dengan arogansi, prasangka dan kebohongan,” katanya pada konferensi pers rutin. [ab/ns]