China pada Minggu (22/12) mengecam bantuan militer senilai $571 juta dari Amerika Serikat untuk Taiwan, menudingnya melanggar serius "prinsip satu China" dan kesepakatan dalam komunike bersama Beijing-Washington.
China akan mengambil "semua langkah yang diperlukan" demi melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya, ujar juru bicara kementerian luar negeri. Ia menegaskan bahwa Taiwan adalah "garis merah yang tak boleh dilanggar" dalam hubungan China-Amerika Serikat, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan resmi kementerian.
"Langkah ini secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan China," ujar Kementerian Luar Negeri Beijing dalam pernyataan resminya, sembari menegaskan bahwa mereka "dengan tegas menolak tindakan tersebut."
China "telah menyampaikan protes keras kepada Amerika Serikat secepat mungkin," ujar pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Taiwan Terima 38 Tank Tempur Canggih Abrams dari AmerikaBeijing menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, sebuah klaim yang ditolak oleh Taipei.
Gedung Putih pada Jumat menyatakan bahwa Biden telah menyetujui penarikan dana sebesar $571,3 juta untuk peralatan, layanan pertahanan, serta pelatihan militer dari Departemen Pertahanan guna mendukung Taiwan.
Pernyataan Gedung Putih tidak memberikan informasi detil paket bantuan militer, yang dikeluarkan kurang dari tiga bulan setelah paket senilai $567 juta disahkan.
Amerika Serikat tidak secara resmi mengakui Taiwan secara diplomatis, tetapi merupakan sekutu strategis dan pemasok senjata terbesar bagi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China, yang dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan tekanan politik dan militer terhadap Taiwan, berulang kali mendesak Washington untuk menghentikan pengiriman senjata dan bantuan ke pulau yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya itu.
Taiwan pada awal pekan ini menerima 38 tank tempur Abrams canggih dari Amerika Serikat, yang disebut-sebut sebagai tank baru pertamanya dalam tiga dekade. [ah/ft]