China membantah semua tuduhan mengenai kehadiran dinas kepolisiannya di luar negeri.
Pemerintah negara itu mengatakan, Selasa (18/4), Amerika Serikat membuat "tuduhan tidak berdasar" setelah sejumlah penegak hukum AS menangkap dua pria di New York karena mendirikan kantor polisi rahasia.
"Klaim-klaim soal itu tidak memiliki dasar faktual, dan tidak ada kantor polisi di luar negeri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Selasa.
Pihak berwenang AS menangkap dua pria, yang diidentifikasi sebagai "Harry" Lu Jianwang, 61, dan Chen Jinping, 59, keduanya warga AS, pada Senin pagi.
Di bawah arahan seorang pejabat di China, kedua pria tersebut diduga mendirikan kantor polisi di mana mereka menawarkan beberapa layanan dasar, seperti membantu warga China memperbarui SIM China mereka. Belakangan terungkap, mereka juga menyediakan layanan di luar urusan birokrasi biasa, termasuk menemukan pembangkang China yang tinggal di AS, kata para pejabat.
Departemen Kehakiman AS juga mendakwa 34 petugas di Kementerian Keamanan Publik pada Senin karena membuat dan menggunakan ribuan akun media sosial palsu di Twitter dan platform lain untuk melecehkan para pembangkang di luar negeri.
Wang mengatakan China tidak ikut campur dalam kedaulatan negara lain.
China selama ini telah menunjukkan bahwa negara itu akan menarget warganya sendiri bahkan setelah mereka meninggalkan China karena berbagai alasan, baik politik maupun ekonomi.
Associated Press sebelumnya melaporkan bahwa seorang perempuan China ditahan di Dubai di fasilitas penahanan yang dikelola China.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah menjalankan dua upaya terpisah untuk membawa pulang tersangka yang sebagian besar dicari karena kejahatan ekonomi di China sebagai bagian dari upaya antikorupsi.
China mulai melebarkan operasinya ke luar negeri untuk membawa pulang warganya, baik melalui penggunaan perjanjian ekstradisi atau metode tidak resmi, seperti memberikan tekanan paksa pada kerabat di China.
“China dengan tegas menentang fitnah dan manipulasi politik oleh AS, yang dengan jahat mengarang narasi tentang apa yang disebut penindasan lintasbatas dan secara terang-terangan menuntut pejabat penegak hukum China,” kata Wang. (ab/uh)