China, Jumat (14/10), meminta upaya "menciptakan kondisi untuk memulai kembali dialog yang berarti" mengenai masalah Semenanjung Korea setelah Korea Utara dilaporkan meluncurkan rudal balistik lagi ke perairan timurnya pada pagi itu.
Pada jumpa pers harian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan China mengetahui peluncuran itu dan meminta pihak-pihak terkait "tetap berpegang pada arah solusi politik" dan "mencegah situasi yang meningkatkan ketegangan."
Ini adalah yang terbaru dalam rentetan peluncuran rudal oleh Korea Utara dalam beberapa hari terakhir. Langkah Korea Utara itu menunjukkan bahwa mereka menghidupkan kembali buku pedoman lama yang memicu ketakutan akan perang dengan uji coba senjata yang provokatif sebelum berusaha memenangkan konsesi yang lebih besar dari para pesaingnya.
BACA JUGA: Taipei Cari Pemburu Bakat Cip China yang Bajak Insinyur TaiwanSelain itu, Mao kembali mengecam Amerika yang baru-baru ini mengendalikan ekspor cip. Ia mengatakan tindakan itu "merusak stabilitas industri dan rantai pasokan dan tidak menguntungkan siapa pun." "Itu hanya akan memperburuk ekonomi dunia yang sudah rapuh," katanya.
Beijing mengecam tindakan terbaru Amerika atas kendali ekspor yang diperketat yang mempersulit China untuk mendapatkan dan memproduksi chip komputasi canggih. China menyebut Tindakan Amerika sebagai pelanggaran aturan ekonomi dan perdagangan internasional yang akan "mengisolasi dan menjadi bumerang" bagi Amerika.
Ditanya tentang protes terhadap kepemimpinan Komunis pada Kamis di persimpangan sibuk di Ibu Kota Beijing, Mao mengklaim dia "tidak tahu situasi itu."
Protes politik jarang terjadi di China. Polisi dalam siaga tinggi pekan ini menjelang kongres besar Partai Komunis yang akan dimulai Minggu.[ka/ab]