China Tambang Lebih Banyak Batu Bara, Tingkatkan Energi Angin dan Surya

  • Associated Press

Seorang pekerja menyortir batu bara di tambang batu bara Qianyingzi di Suzhou, Provinsi Anhui China timur, 20 Oktober 2021. (Han Xu/Xinhua via AP

China berencana untuk meningkatkan produksi batu bara hingga tahun 2025 untuk menghindari terulangnya kekurangan listrik tahun lalu, kata seorang pejabat, Senin (17/10).

China adalah investor besar dalam energi angin dan matahari, tetapi para pemimpin Partai Komunis yang gelisah menyerukan lebih banyak energi berbahan bakar batu bara setelah pertumbuhan ekonomi merosot tahun lalu dan kekurangannya menyebabkan pemadaman listrik.

Partai yang berkuasa menargetkan produksi batu bara tahunan meningkat menjadi 4,6 miliar ton pada 2025, kata wakil direktur Badan Energi Nasional, Ren Jingdong, pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela kongres partai itu. Itu akan menjadi peningkatan 12 persen dari 4,1 miliar ton tahun lalu.

Memastikan pasokan listrik yang memadai sangat penting setelah pertumbuhan ekonomi turun menjadi 2,2 persen dari tahun sebelumnya dalam enam bulan pertama tahun ini, atau kurang dari setengah target resmi, yakni 5,5 persen. Partai yang berkuasa sebelumnya meminta produksi tahun ini naik 300 juta ton, atau sekitar tujuh persen dari produksi tahun lalu.

Para penambang bekerja di dekat mesin di tambang batu bara Qianyingzi di Suzhou, Provinsi Anhui China timur, 20 Oktober 2021. (Han Xu/Xinhua via AP)

Sulitnya mengandalkan sumber energi terbarukan dipertegas oleh musim panas yang kering yang membuat permukaan air waduk-waduk di barat daya China terlalu rendah untuk menghasilkan tenaga air. Situasi itu sempat memaksa pemerintah setempat melakukan pemadaman listrik di provinsi Sichuan dan kota besar Chongqing.

Terlepas dari rencana meningkatkan produksi batu bara, Ren mengatakan negaranya akan secara komprehensif membangun sistem pasokan energi bersih. Zhao Chenxin, wakil direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan rencana tersebut akan termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dan surya di Gurun Gobi yang bisa menghasilkan 450 juta kilowatt listrik.

Beijing telah menghabiskan puluhan miliar dolar untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas impor dan membersihkan kota-kota yang diselimuti kabut asap. China menyumbang sekitar setengah dari investasi global dalam energi angin dan surya pada tahun 2020. [ab/uh]