Menteri Luar Negeri China Wang Yi membantu mempererat genggaman Beijing terhadap Myanmar dengan lawatannya pekan lalu, di mana kedua negara sepakat untuk melanjutkan proyek transportasi besar dan terlibat dalam perjanjian perdagangan dan ekonomi selama lima tahun, jelas para analis.
Wang juga berusaha mengingatkan Myanmar mengenai dukungan teguh China sebelum pemerintahan baru AS diperkirakan memberi perhatian lebih besar ke kawasan di mana kedua negara adidaya itu berebut pengaruh, lanjut para analis.
Kunjungan pada 11-12 Januari lalu itu membuat Wang menjadi delegasi asing senior pertama yang melawat ke Myanmar sejak pemilu November yang membuat Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) dan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, meraih masa jabatan ke-dua. Kunjungan itu juga menyusul , lawatan Presiden China Xi Jinping setahun silam, sewaktu ia menandatangani 33 perjanjian bilateral.
Wang meninggalkan Myanmar dengan delapan perjanjian yang tampaknya lebih sederhana, tetapi secara keseluruhan mungkin lebih berbobot, kata Yun Sun, direktur program China di Stimson Center, sebuah pusat kajian yang berbasis di Washington DC.
Sementara perjanjian yang ditandatangani Xi meletakkan landasan bagi hubungan lebih erat dengan Myanmar, “Wang Yi- lah yang benar-benar bertugas untuk mewujudkan menjadi kenyataan,” lanjutnya. [uh/ab]