China, Selasa (3/9) menegaskan kembali komitmennya untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain setelah Selandia Baru menuduh Beijing melakukan campur tangan lewat kegiatan dunia maya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan, “China berkomitmen untuk membangun hubungan dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip saling menghormati dan non-campur tangan dalam urusan dalam negeri masing-masing.
"Kami tidak pernah melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain. Kami berharap Selandia Baru akan menegakkan sebuah pemahaman yang rasional dan obyektif tentang China serta menciptakan kondisi-kondisi yang baik bagi pembangunan hubungan yang sehat dan stabil antara China dan Selandia baru,” jelasnya.
Dalam sebuah laporan tahunan yang diterbitkan pada Selasa, Badan Intelijen Keamanan Selandia Baru atau NZSIS mengatakan “China merupakan sebuah keprihatinan intelijen yang rumit” untuk Selandia Baru.
Laporan itu menguraikan risiko keamanan yang dihadapi negara itu, juga mengatakan ada negara-negara lain yang terlibat kegiatan campur tangan yang jahat di Selandia Baru.
“Kami tidak pernah melakukan campur tangan dalam urusan dalam negeri negara mana saja,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning ketika ditanya tentang pernyataan itu dalam briefing harian.
Pada briefing itu Mao juga mengumumkan lawatan Wakil Presiden Han Zheng ke Mongolia minggu ini, hanya beberapa hari setelah lawatan Presiden Rusia Vladimir Putin ke negara itu.
Meskipun terjadi transisi ke demokrasi di Mongolia pada tahun 90-an, negara itu tetap bergantung ekonominya pada kedua jirannya yang jauh lebih besar dan lebih kuat, Rusia dan China. [jm/ab]