Pihak berwenang di China timur laut menaikkan status tanggap darurat mereka pada Minggu (6/8) karena ketinggian air anak sungai Songhua, sungai utama, naik ke tingkat berbahaya setelah berhari-hari hujan lebat yang dipicu oleh Topan Doksuri.
Kementerian Sumber Daya Air China mengatakan pihaknya meningkatkan respons banjir ke Level III pada pukul 10,00 waktu setempat di Mongolia Dalam, Jilin dan Heilongjiang. China menggunakan sistem tanggap darurat empat tingkat, dengan Tingkat I yang paling mendesak.
Heilongjiang, yang dikenal sebagai "lumbung besar utara China", adalah salah satu daerah yang turut menderita akibat Doksuri. Topan tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang, membuat ribuan orang mengungsi dan membanjiri Beijing dan beberapa kota lain sejak menghantam di wilayah selatan pada pekan lalu.
China pada Minggu mengalokasikan tambahan 350 juta yuan atau sekitar Rp740 miliar untuk mendukung penyelamatan dan perbaikan rumah di daerah yang dilanda banjir termasuk Beijing, Tianjin, Hebei, Heilongjiang dan Jilin, menurut pernyataan pemerintah.
Pemerintah sebelumnya telah mengalokasikan 170 juta yuan atau setara dengan Rp360 miliar untuk pekerjaan penyelamatan dan pemulihan. [ah/ft]