China telah menandai pembubaran pemerintah Tibet di Lhasa dengan menolak tegas pendekatan Dalai Lama yang disebut “jalan tengah” yang menekankan otonomi bagi wilayah itu.
Dalam pidato yang ditayangkan televisi pemerintah, TV Tibet, ketua Daerah Otonomi Tibet di China, Loseng Gyaltsen, mengatakan pendekatan Dalai Lama itu adalah “pendekatan yang disamarkan” yang mengupayakan kemerdekaan Tibet.
Dia menambahkan bahwa perjuangan China menentang “kekuatan musuh Barat” dan “Dalai Lama” adalah pertempuran politik antara persatuan versus pemisahan, demokrasi versus otoritarianisme, dan kemajuan versus kemunduran.
Kunga Tashi, yang bekerja di New York untuk pemerintahan Tibet di pengasingan, mengatakan pernyataan itu menunjukkan bahwa para pemimpin China tidak bersedia untuk berkompromi untuk memecahkan masalah Tibet.
Selain pidato hari Kamis itu, para pejabat China melancarkan kampanye pekan ini untuk menekankan bahwa kondisi telah membaik di Tibet sejak diambilalih China.
Dia menambahkan bahwa perjuangan China menentang “kekuatan musuh Barat” dan “Dalai Lama” adalah pertempuran politik antara persatuan versus pemisahan, demokrasi versus otoritarianisme, dan kemajuan versus kemunduran.
Kunga Tashi, yang bekerja di New York untuk pemerintahan Tibet di pengasingan, mengatakan pernyataan itu menunjukkan bahwa para pemimpin China tidak bersedia untuk berkompromi untuk memecahkan masalah Tibet.
Selain pidato hari Kamis itu, para pejabat China melancarkan kampanye pekan ini untuk menekankan bahwa kondisi telah membaik di Tibet sejak diambilalih China.