China: Tudingan Keliru Latarbelakangi Penutupan Konsulat di Houston

Konsulat Jenderal China di Houston, Texas, 22 Juli 2020.

China mengatakan, tudingan keliru melatarbelakangi perintah pemerintah AS untuk menutup konsulat China di Houston, Texas. Beijing juga bersikeras mengatakan, para pejabatnya tidak pernah melanggar norma-norma diplomatik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Kamis (23/7) kembali mengatakan, perintah penutupan konsulat itu melanggar hukum internasional dan merusak secara serius hubungan China-AS. “Ini memutus jembatan persahabatan antara rakyat China dan rakyat Amerika,” kata Wang kepada wartawan, pada konferensi pers harian.

BACA JUGA: Dituduh Lakukan Spionase, AS Perintahkan China Tutup Konsulatnya di Houston

Perintah penutupan konsulat itu, yang merupakan salah satu dari enam misi China di AS, banyak dipandang sebagai wujud ketegangan yang meningkat antara kedua ekonomi terbesar di dunia. Namun tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai bagian dari usaha Presiden Donald Trump untuk menggalang dukungan politik menjelang pemilu AS November mendatang dengan memanfaatkan sentimen anti-China.

Beijing mengatakan akan mengambil tindakan balasan, namun Wang tidak bersedia merincinya.

BACA JUGA: China Desak AS Pertimbangkan Kembali Penutupan Konsulat

Hubungan antara kedua negara memburuk dalam berapa bulan terakhir terkait wabah virus corona, perang dagang, HAM, Hong Kong, dan keagresifan China di Laut China Selatan.

Dalam pernyataan mengenai penutupan konsulat, Departemen Luar Negeri AS menuduh agen-agen China berusaha mencuri data dari fasilitas-fasilitas di Texas, termasuk jaringan sistem medis Texas A&M dan Pusat Studi Kanker Komprehensif Anderson di Universitas Texas di Houston. Wang mengatakan, klaim itu tidak berdasar. “Ini jelas-jelas tudingan yang sepenuhnya keliru,” katanya. [ab/uh]