Juru bicara Kementerian Pertahanan China pada hari Sabtu (31/12) mengatakan sebuah pesawat militer Amerika yang terlibat dalam konfrontasi dengan pesawat China di perairan selatan Laut China Selatan yang disengketakan pekan lalu, telah melanggar aturan hukum internasional dan membahayakan keselamatan pilot negara itu.
Militer Amerika pada Kamis (29/12) mengatakan jet tempur Angkatan Laut China J-11 melintas dalam jarak tiga meter dari pesawat RC-135 milik Angkatan Utara Amerika pada 21 Desember lalu, memaksanya melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan.
Namun, juru bicara Southern Theatre Command di China, Tian Junli, dalam sebuah pernyataan Sabtu malam mengatakan Amerika telah menyesatkan publik tentang insiden di dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan yang disengketakan.
BACA JUGA: Militer AS: Pesawat Tempur China Hampir Bertubrukan dengan Pesawat Militer ASDitambahkannya, pesawat Amerika itu telah melanggar hukum internasional, mengabaikan peringatan berulang kali dari China dan melakukan pendekatan berbahaya yang mengancam keselamatan pesawat China.
“Amerika telah dengan sengaja menyesatkan opini publik… dalam upaya membingungkan khalayak internasional,” ujar Tian.
“Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak Amerika untuk meminta Angkatan Laut dan Angkatan Udara di garis depan agar menahan diri, mematuhi dengan ketat hukum dan perjanjian internasional terkait, dan mencegah kecelakaan di laut dan udara,” ujarnya.
China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan sebagai wilayah kedaulatannya, tetapi sebagian diperebutkan oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei Darussalam. [em/ah]