Penerbangan pertama C919 itu langkah penting bagi Commercial Aircraft Corporation of China, COMAC, perusahaan pesawat komersial milik negara, dan upayanya bersaing memperebutkan pangsa pasar global, yang diperkirakan bernilai triliunan dolar dalam 20 tahun ke depan.
Bagian cukup besar dari jumlah itu akan masuk ke pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia, China. Dan mengingat penerbangan adalah industri kunci nasional, maskapai domestik diharapkan menunjukkan dukungan mereka, ujar Insinyur Antariksa Tung Wan.
"Menurut saya, C919 itu akan dipandang sebagai rencana pilar atau proyek induk. Apakah maskapai lokal menyukainya atau tidak, menurut saya mayoritas maskapai lokal harus memesan C919 untuk memenuhi permintaan mereka akan pesawat tubuh kecil lorong tunggal," jelasnya.
COMAC telah menerima 570 pesanan dari 23 pelanggan. Tetapi, menembus pasar internasional akan sulit, ujar analis. Jet itu harus lulus tes-tes penting dalam tiga tahun ke depan, dan mempertahankan rekam keselamatan yang baik setidaknya dalam 3-5 tahun setelah pesawat pertama dikirim pada pembelinya.
Harga jet itu sekitar separuh dari harga pesaing dan pasar besar China akan membuka peluang bagi C919, tetapi secara teknis akan tertinggal dari pesaing selama bertahun-tahun yang akan datang, ujar analis.
Baik Airbus maupun Boeing baru saja merilis model serupa.
Setelah hampir satu setengah jam di udara, pesawat mendarat di Bandara Internasional Pudong Shanghai, di mana pejabat-pejabat memuji penerbangan itu sebagai keberhasilan nasional. Namun, kritikus mencatat, sebagian besar bagian pesawat itu dibuat di luar negeri. [ka/al]