China menegaskan keberadaannya di perairan sengketa di Asia bulan ini agar terlihat kuat setelah menanggulangi wabah virus corona pertama di dunia, sementara negara-negara lain sedang bergulat mengatasinya.
Pemimpin partai Komunis berusaha meningkatkan citranya di tengah rakyatnya sendiri yang terkepung oleh penutupan dan pengarantinaan wilayah, langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Virus maut ini ditemukan di China Tengah pada Desember lalu dan menyebabkan sekitar 81 ribu orang terjangkit di sana.
Para pejabat China berharap untuk tampak kuat juga di seluruh dunia dalam menghadapi kebencian yang kian berkembang bahwa China menyebarkan virus corona yang kini merusak aktivitas ekonomi di India, Eropa Barat, Amerika Serikat dan beberapa bagian Asia Tenggara, kata para pakar. China juga merencanakan latihan militer yang mungkin harus ditunda untuk memerangi virus corona, kata sebagian pakar.
“Prioritas bagi China adalah melindungi kepentingan nasional mereka, jadi untuk meningkatkan atau melakukan latihan militer tidak dapat dihindari,” kata Andrew Yang, Sekjen lembaga kajian Chinese Council of Advanced Policy Studies di Taiwan.
Pesawat militer China melakukan latihan antiserangan kapal selam bulan ini di Laut China Selatan yang disengketakan, tampaknya untuk menanggapi patroli yang dilakukan kapal-kapal perang AS, lapor media China. [uh/ab]