Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Rodham Clinton berharap menghidupkan kembali perjanjian senjata konvensional dengan Rusia.
Setelah pertemuan hari Jumat dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan Dewan NATO-Rusia di Berlin, Clinton memuji nilai perundingan demi memperkokoh pengawasan senjata konvensional.
Ia mengatakan Rusia harus "benar-benar transparan" mengenai pegelaran pasukan militernya. Militer Rusia telah direstruktur ulang secara besar-besaran dalam beberapa tahun ini.
Menteri Clinton mengatakan Rusia juga harus bersedia untuk berbicara dengan negara-negara tetangganya mengenai peralatan dan pasukannya di berbagai wilayah yang disengketakan. Hal ini jelas merujuk pada wilayah Ossetia selatan dan Abkhazia yang memisahkan diri dari Georgia.
Georgia dan Rusia berperang sebentar tahun 2008 gara-gara Ossetia Selatan, Republik Georgia yang pro-Rusia.
Rusia dengan cepat membuat pasukan Georgia kewalahan dan kemudian mengakui Ossetia Selatan dan Abkhazia, juga memisahkan diri dari Republik Georgia, sebagai negara merdeka. Saat ini, pasukan Rusia masih berada di wilayah Georgia itu.