Pemerintah Amerika telah mengumumkan beberapa rencana untuk memperbaiki hubungan dengan Burma.
Menlu Clinton hari Rabu mengumumkan bahwa Washington akan mengambil beberapa langkah untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Burma, dan menempatkan seorang duta besar di Rangoon. Clinton juga akan mendirikan misi USAID di Burma guna mendukung program pembangunan PBB.
Menteri Hillary Clinton mengatakan Amerika berencana mengijinkan organisasi-organisasi swasta Amerika melakukan aktivitas nirlaba dalam skala luas di Burma, untuk membantu pembangunannya. Selain itu Washington akan memfasilitasi perjalanan ke Amerika bagi beberapa pejabat pemerintah dan parlemen terpilih di Burma.
Menteri Hillary Clinton mengatakan sanksi-sanksi dan larangan akan tetap diberlakukan pada individu dan institusi yang masih menentang upaya reformasi bersejarah itu.
Menteri Hillary Clinton mengatakan Amerika akan terus mendesak kemajuan dalam rekonsiliasi nasional, terutama dengan kelompok-kelompok etnis minoritas dan bagi pemutusan hubungan militer dengan Korea Utara yang bisa diverifikasi.
Menteri Hillary Clinton memuji kemajuan reformasi Burma tahun lalu dan mengatakan Amerika akan melanjutkan kebijakan aturan main yang telah memajukan upaya-upaya ini.
Pengumuman ini dikeluarkan hanya berselang beberapa hari setelah pihak oposisi Burma memenangkan lebih dari 40 kursi parlemen dan pemimpin kelompok oposisi utama Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu untuk duduk di parlemen setelah selama hampir 20 tahun menjalani tahanan rumah.
Senator Amerika John McCain hari Rabu memberitahu VOA pemilu itu umumnya adil, walaupun banyak laporan mengenai pelanggaran peraturan. Menurut McCain, pemilu itu merupakan langkah penting dalam perjalanan Burma menuju demokrasi.
McCain, yang mendukung sanksi terhadap bekas pemerintah militer Burma, mengatakan para anggota Kongres akan mempertimbankan pelonggaran lebih jauh sanksi ketika Kongres kembali dari resesnya bulan Mei.
Menteri Hillary Clinton mengatakan Amerika berencana mengijinkan organisasi-organisasi swasta Amerika melakukan aktivitas nirlaba dalam skala luas di Burma, untuk membantu pembangunannya. Selain itu Washington akan memfasilitasi perjalanan ke Amerika bagi beberapa pejabat pemerintah dan parlemen terpilih di Burma.
Menteri Hillary Clinton mengatakan sanksi-sanksi dan larangan akan tetap diberlakukan pada individu dan institusi yang masih menentang upaya reformasi bersejarah itu.
Menteri Hillary Clinton mengatakan Amerika akan terus mendesak kemajuan dalam rekonsiliasi nasional, terutama dengan kelompok-kelompok etnis minoritas dan bagi pemutusan hubungan militer dengan Korea Utara yang bisa diverifikasi.
Menteri Hillary Clinton memuji kemajuan reformasi Burma tahun lalu dan mengatakan Amerika akan melanjutkan kebijakan aturan main yang telah memajukan upaya-upaya ini.
Pengumuman ini dikeluarkan hanya berselang beberapa hari setelah pihak oposisi Burma memenangkan lebih dari 40 kursi parlemen dan pemimpin kelompok oposisi utama Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu untuk duduk di parlemen setelah selama hampir 20 tahun menjalani tahanan rumah.
Senator Amerika John McCain hari Rabu memberitahu VOA pemilu itu umumnya adil, walaupun banyak laporan mengenai pelanggaran peraturan. Menurut McCain, pemilu itu merupakan langkah penting dalam perjalanan Burma menuju demokrasi.
McCain, yang mendukung sanksi terhadap bekas pemerintah militer Burma, mengatakan para anggota Kongres akan mempertimbankan pelonggaran lebih jauh sanksi ketika Kongres kembali dari resesnya bulan Mei.