Copot Potret Aktivis LGBT, Pemerintah Malaysia Dikecam

Mahasiswi Malaysia membawa poster-poster bertuliskan protes terhadap konser penyanyi rock AS Adam Lambert di luar lokasi konser di Kuala Lumpur, 14 Oktober 2010. Lambert dianggap mempromosikan “budaya gay.”

Pemerintah Malaysia mendapat kecaman karena memerintahkan untuk mencopot potret-potret dua aktivis LGBT dari sebuah pameran, kantor berita AFP melaporkan, Kamis (9/8). Para aktivis mengecam tindakan tersebut sebagai serangan terhadap “martabat” komunitas gay.

Penyelenggara festival membenarkan bahwa Foto-foto milik Nisha Ayub dan Pang Khee Teik diturunkan dari pameran di sebuah festival seni di Penang, pekan ini atas perintah pemerintah.

Menteri Urusan Islam Mujahid Yusof Rawa mengatakan dia memerintahkan pencopotan potret-potret tersebut karena dianggap mempromosikan kegiatan-kegiatan LGBT, menurut laporan koran Star.

“Saya telah berkali-kali mengatakan di parlemen bahwa kami tidak mendukung promosi budaya LGBT di Malaysia,” kata menteri itu seperti dikutip dari the Star.

Pencopotan foto-foto di Festival George Town tahunan memperlihatkan Nisha, seorang perempuan transgender, memegang bendera Malaysia dan Peng, seorang pria gay, menyampirkan bendera Malaysia di bahunya dan memegang bendera pelangi, simbol LGBT.

Nisha kepada AFP mengatakan dia khawatir, pencopotan foto itu bisa mendorong persekusi kaum LGBT. [ft]