Berbicara dalam pertemuan di balai kota di South Carolina hari Kamis (18/2), kedua kandidat keturunan Kuba itu masing-masing mengatakan mereka tidak akan mengunjungi negara yang dipimpin Komunis itu.
“Tidak, jika bukan Kuba yang bebas,” kata Rubio, senator Florida yang orang tuanya berimigrasi ke Amerika pada tahun 1950-an sebelum Fidel Castro mulai berkuasa.
Rubio mengatakan pencairan hubungan yang bersejarah antara Gedung Putih dan Kuba belum menghasilkan perbaikan situasi HAM. “Pemerintah Kuba masih tetap menindas seperti biasanya,” ujarnya.
Cruz, senator Texas, mengatakan ia juga tidak akan mengunjungi Kuba “selama Castro masih berkuasa.”
“Menurut saya ini kekeliruan nyata,” ujar Cruz, yang ayahnya datang dari Kuba pada tahun 1957. “Menurut saya presiden justru seharusnya mendorong Kuba yang bebas.”
Dengan mengunjungi Kuba, Obama pada dasarnya bertindak seperti seorang pembela, lanjutnya.
Beberapa jam sebelum pertemuan di balai kota itu berlangsung, muncul laporan bahwa Obama akan mengunjungi Kuba bulan depan sebagai bagian dari upayanya menormalisasi hubungan dengan Havana.
Sebagian bagian dari rencana tersebut, Obama telah menggunakan kewenangan eksekutifnya untuk mengakhiri pembatasan perjalanan dan ekonomi tertentu yang telah puluhan tahun diberlakukan terhadap Kuba.
Obama, seorang Demokrat, telah meminta Kongres Amerika yang dipimpin fraksi Republik agar secara resmi mencabut embargo perdagangan terhadap Havana, dengan menyatakan embargo itu tidak efektif dan merugikan.
Isu ini menimbulkan perbedaan pendapat yang tajam, tetapi belum menjadi isu besar dalam kampanye para bakal calon presiden. [uh]