Cuaca Buruk Persulit Akses Petugas Bantuan di Vanuatu

Rumah-rumah di Port Vila, Vanuatu hancur pasca hantaman topan Pam, 16 Maret 2015 (Foto: AP Photo/Dave Hunt, Pool)

Badan kemanusiaan PBB mengatakan 11 orang dikukuhkan meninggal dunia, menurun dari perkiraan semula, 24 orang. Namun para pejabat memperkirakan jumlah korban akan meningkat.

Tim petugas bantuan dan para pejabat manajemen bencana berusaha mencapai pulau-pulau di jajaran luar Vanuatu, hari Selasa, untuk mendatangi penduduk yang terimbas tiupan topan amat kencang.

Cuaca buruk, komunikasi terbatas dan geografi negara yang terdiri atas lebih dari 80 pulau itu, menyulitkan petugas untuk mengakses kerusakan dan memberikan bantuan, sejak badai menerpa Jumat malam.

Badan kemanusiaan PBB mengatakan 11 orang dikukuhkan meninggal dunia, menurun dari perkiraan semula, 24 orang. Namun para pejabat memperkirakan jumlah korban akan meningkat. 3.300 orang lagi berlindung di pusat-pusat penampungan.

"Ini benar-benar bencana topan yang mengenaskan di Vanuatu," ujar Presiden Baldwin Lonsdale kepada kantor berita Associated Press, hari Senin, dalam kunjungan ke Jepang untuk menghadiri sebuah konferensi bencana PBB.

"Saya menyebutnya topan monster, monster, malapetaka bagi pemerintah dan rakyat Vanuatu. Setelah dilakukan segala pembangunan, semuanya luluh-lantak." Topan itu menghancurkan rumah-rumah dan gedung-gedung, serta menumbangkan pohon-pohon, sementara menyapu gugusan pulau di Pasifik Selatan itu, dengan angin berkecepatan 270 kilometer per jam.