Cuaca Hangat Australia Kemungkinan Tidak Bendung Perebakan Corona

Suasana di bandara internasional Sydney, 16 Maret 2020.

Para ilmuwan di seluruh dunia berpacu untuk lebih mendalami virus corona guna membuat vaksinnya. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di China pada akhir tahun lalu. Sebagian pakar mengharapkan virus corona baru ini mirip seperti influensa yang berkembang dalam cuaca dingin dan kering, dan mulai reda seiring tibanya bulan-bulan musim panas di Belahan Bumi Utara.

Memahami virus corona ini diharapkan pada akhirnya membantu mengetahui waktu terbaik untuk memberikan vaksin.

Akan tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda yang jelas bahwa cuaca yang lebih hangat akan menyurutkan atau menghentikan penyebaran virus corona.

BACA JUGA: Wabah Virus Corona Terus Meluas, Sejumlah Negara Ambil Langkah Baru

Seperti di Australia, yang sekarang ini memasuki bulan pertama musim gugur, tetapi suhu masih pada kisaran 20-an dan 30-an Celsius, dan penularan masih terus meningkat.

Brad McKay, seorang dokter dan penulis di Sydney menyatakan, ada indikasi bahwa suhu panas tidak memperlambat penyebaran virus corona.

“Kami melihat situasi cukup buruk di Belahan Bumi Utara, terutama di sekitar Italia. Kami berharap pada waktu musim panas datang, situasi membaik, tetapi kami masih melihat penyebaran yang sangat cepat di Australia sementara cuaca relatif hangat dan panas. Jadi saya tidak bisa mengatakan matahari dapat menyelamatkan. Menurut saya virus masih dapat menyebar dari orang ke orang bahkan selama musim panas,” jelasnya.

Australia dan Selandia Baru kini memerintahkan semua pendatang dari luar negeri untuk wajib menjalani karantina dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona baru.

Belum jelas bagaimana perintah karantina Australia ini akan dijalankan. Pemerintah menyatakan setiap orang yang datang dari luar negeri akan harus mengisolasi diri selama dua pekan. Mereka yang tidak melakukannya akan dianggap melakukan pelanggaran, kata perdana menteri Australia.

Kapal-kapal pesiar asing juga akan dilarang berlabuh di Australia selama 30 hari. Pertemuan 500 orang atau lebih juga dilarang mulai Senin.

Kasus virus corona terkonfirmasi telah ditemukan di semua negara bagian di Australia. Sejauh ini Australia melaporkan sekitar 300 pasien yang terkonfirmasi terjangkit corona dan lima orang meninggal karenanya. [uh/ab]