Malcolm Shabazz, cucu aktivis hak-hak sipil Amerika Malcolm X, tewas akibat terluka parah di sebuah rumah sakit di Meksiko, Kamis (9/5).
Pihak berwenang Meksiko menyatakan Shabazz (28 tahun), tewas akibat cedera parah setelah terlibat perkelahian hari Kamis (9/5) di bar dekat Plaza Garibaldi, lokasi banyak bar, klab malam dan band musik Mariachi.
Kedutaan Besar Amerika di Meksiko menolak memberi keterangan mengenai kematian itu atas permintaan keluarganya.
Pada Juni 1997, Malcolm Shabazz, yang ketika itu berusia 12 tahun, membakar rumah neneknya, Betty Shabazz. Sang nenek tewas akibat luka bakar yang parah, dan Malcolm mendekam empat tahun di penjara anak-anak.
Malcolm Shabazz juga dipenjarakan pada tahun 2002 atas tuduhan percobaan perampokan dan dibebaskan pada tahun 2005. Pada tahun 2006, ia mengaku bersalah telah melakukan kejahatan pengrusakan karena memecahkan jendela toko donat di Yonkers.
Kedutaan Besar Amerika di Meksiko menolak memberi keterangan mengenai kematian itu atas permintaan keluarganya.
Pada Juni 1997, Malcolm Shabazz, yang ketika itu berusia 12 tahun, membakar rumah neneknya, Betty Shabazz. Sang nenek tewas akibat luka bakar yang parah, dan Malcolm mendekam empat tahun di penjara anak-anak.
Malcolm Shabazz juga dipenjarakan pada tahun 2002 atas tuduhan percobaan perampokan dan dibebaskan pada tahun 2005. Pada tahun 2006, ia mengaku bersalah telah melakukan kejahatan pengrusakan karena memecahkan jendela toko donat di Yonkers.