Hasil pemasukan yang kurang memenuhi harapan dari Black Friday (29/11), memaksa peritel di AS memberi diskon besar pada Cyber Monday. Mereka berharap, diskon akan membujuk pembeli untuk berbelanja online di situs dan aplikasi mereka, memungkinkan masyarakat membeli hadiah untuk akhir tahun setelah libur panjang akhir pekan terkait Hari Bersyukur atau Thanksgiving Day.
Para peritel, Senin (2/12), hari belanja online dan disebut Cyber Monday, membanjiri pembeli dengan pemberitahuan, email, dan iklan lain, menawarkan diskon besar untuk kosmetik, elektronik, mainan, pakaian, dan produk lainnya. Banyak peritel, termasuk Walmart dan Amazon, menggunakan chatbots yang diaktifkan AI di situs web dan aplikasi mereka guna membantu menjawab pertanyaan pembeli dan mendorong mereka langsung "Membeli."
Menurut para pakar, 23 hari menjelang Natal, diskon tahun ini lebih besar, sementara pembeli menunggu hari-hari di mana toko memberi diskon lebih banyak.
Nilai belanja online pada Cyber Monday tahun ini diperkirakan mencapai $13,2 miliar, naik 6% dibandingkan pada Cyber Monday tahun lalu, menurut perkiraan awal Adobe Inc. Jumlah itu di luar sekitar $10,8 miliar belanja online orang-orang di AS pada Black Friday, imbuh Adobe.
Dengan banyaknya orang AS yang berani berhutang lebih besar, pembeli juga diperkirakan akan mencatat rekor belanja $18,5 miliar dengan memanfaatkan layanan 'beli sekarang, bayar belakangan' untuk pembelian hadiah akhir tahun dalam triwulan terakhir tahun ini, menurut proyeksi Adobe, yang terus melacak perangkat yang menggunakan piranti lunaknya untuk membantu melancarkan lebih dari 1 triliun kunjungan ke situs-situs ritel AS.
Pada paruh pertama Cyber Week - pekan yang dimulai sebelum Thanksgiving dan berakhir pada Cyber Monday - peritel yang menggunakan AI untuk melayani pembeli melaporkan pembelian naik 9%, menurut perkiraan Salesforce. [ka/ab]