Dalai Lama mengatakan pemimpin baru Tiongkok kemungkinan akan melakukan reformasi politik seperti halnya kepemimpinan sekarang melakukan reformasi ekonomi.
Berbicara kepada wartawan, Senin (5/11), dalam lawatannya ke Jepang, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, mengatakan Tiongkok saat ini sedang merombak ekonominya. Menurut Dalai Lama, satu-satunya bidang yang tersisa yang akan dirombak presiden mendatang, Xi Jinping, adalah politik negara itu.
Xi, yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden, diperkirakan akan mengambil alih jabatan ketua Partai Komunis dari President Hu Jintao pada pembukaan kongres partai di Beijing, Kamis mendatang. Xi kemudian akan menjadi presiden pada bulan Maret saat terjadi perubahan generasi kepemimpinan.
Dalai Lama mengakui reformasi ekonomi telah memberi manfaat bagi Tiongkok, namun penggunaan kekerasan oleh pihak berwenang bertentang dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
Beijing menuduh Dalai Lama mengupayakan kemerdekaan Tibet dan memprovokasi kekerasan di kawasan itu, termasuk lebih dari 60 aksi bakar diri di dan sekitar kawasan itu sejak Maret 2011. Beijing menganggap aksi bakar diri sebagai tindakan teroris dan penjahat, sementara para aktivis mereka memprotes pemerintahan keras Beijing di Tibet. Dalai Lama mengatakan, ia menginginkan otonomi yang berarti bagi kawasan pegunungan itu.
Xi, yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden, diperkirakan akan mengambil alih jabatan ketua Partai Komunis dari President Hu Jintao pada pembukaan kongres partai di Beijing, Kamis mendatang. Xi kemudian akan menjadi presiden pada bulan Maret saat terjadi perubahan generasi kepemimpinan.
Dalai Lama mengakui reformasi ekonomi telah memberi manfaat bagi Tiongkok, namun penggunaan kekerasan oleh pihak berwenang bertentang dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
Beijing menuduh Dalai Lama mengupayakan kemerdekaan Tibet dan memprovokasi kekerasan di kawasan itu, termasuk lebih dari 60 aksi bakar diri di dan sekitar kawasan itu sejak Maret 2011. Beijing menganggap aksi bakar diri sebagai tindakan teroris dan penjahat, sementara para aktivis mereka memprotes pemerintahan keras Beijing di Tibet. Dalai Lama mengatakan, ia menginginkan otonomi yang berarti bagi kawasan pegunungan itu.