Para sukarelawan Palang Merah Amerika itu berada di tempat terjadinya bencana alam, memberi bantuan dan mengibur para korban gempa, banjir, topan, dan berbagai malapetaka lainnya.
Palang Merah Amerika melambangkan keunggulan dalam layanannya.
Suzy DeFrancis, pimpinan eksekutif untuk urusan kemasyarakatan pada organisasi itu mengatakan, “Misi kami adalah membantu orang mencegah, mempersiapkan diri dan menanggapi bencana.”
Lebih lanjut ia mengatakan, “Kami bisa melakukannya karena sejumlah besar sukarelawan yang datang dari seluruh Amerika untuk membantu pada saat dibutuhkan.”
Diawali oleh Clara Barton yang adalah seorang guru. Dalam dasawarsa 1860-an ia merawat tentara-tentara yang cedera dalam perang saudara Amerika dan memberi layanan medis untuk meringankan penderitaan mereka.
Pengabdiannya itu membuat ia dijuluki Malaikat di Medan Tempur.
Namun semangat pengabdian Barton tidak berakhir di situ. Dalam perjalanan ke Eropa tahun 1869, ia mempelajari Palang Merah Internasional, yang didirikan di Swis beberapa tahun sebelumnya.
Organisasi itu mengilhaminya. Ia meluangkan waktu beberapa tahun untuk memberi penyuluhan kepada publik, melobi politisi dan mencari dukungan bagi Palang Merah Amerika yang akhirnya dibentuk pada tanggal 21 Mei 1881 dan setahun kemudian bergabung dalam Palang Merah Internasional.
Dari tahun 1882 sampai tahun 1904, saat Barton mengundurkan diri, Palang Merah Amerika membantu menanggulangi bencana-bencana besar, termasuk banjir di Johnstown, Pennsylvania tahun 1869, Perang Spanyol-Amerika tahun 1898, dan angin topan di Galveston, Texas tahun 1900 yang menelan korban 6.000 jiwa.
Suzy DeFrancis mengatakan sejak meninggalnya Barton tahun 1912, Palang Merah Amerika terus memperluas misinya.
“Kami telah melatih lebih dari 10 juta orang setahun dalam keterampilan seperti CPR dan Pertolongan Pertama. Selain itu, jutaan orang juga menjadi donor darah. Kami punya hampir separuh pasokan darah yang dibutuhkan Amerika,” ujar deFrancis.
Dengan pelayanan selama 130 tahun, kurator musium Gedung Bersejarah Nasional Clara Barton, Kim Robinson mengatakan bahwa Clara Barton pasti sangat gembira dengan apa yang telah dicapai organisasi yang dibentuknya.
“Khususnya dengan banyaknya bencana alam yang dialami Amerika akhir-akhir ini, warisan Barton tentang memberi pertolongan dalam menanggulangi bencana adalah unsur yang penting di negara ini. Saya yakin ia akan sangat bangga dan gembira bahwa upaya itu terus dilakukan sampai saat ini,” ujar Robinson.