Dampak Inflasi, Perusahaan Eceran Proyeksikan Laba Lebih Rendah

  • Associated Press

Salah satu gerai Walmart di Philadelphia, 17 November 2021.

Saham Walmart jatuh setelah pengecer terbesar di dunia ini menurunkan perkiraaan labanya dan mengatakan dampak inflasi pada barang kebutuhan pokok seperti makanan, membuat para pelanggannya mengurangi pembelian. Hal senada dilaporkan General Motors yang perkiraan labanya turun empat persen setelah kekurangan chip komputer dan suku cadang menghambat produksi pabrik pada kuartal kedua ini.

Walmart Senin malam menurunkan prospek laba di pertengahan kuartal ini, sesuatu yang jarang dilakukan. Pengecer terbesar di dunia ini mengatakan kenaikan harga makanan dan gas memaksa pembeli untuk mengurangi barang-barang kebutuhan sekunder (discretionary items), terutama pakaian, yang memberi margin keuntungan lebih tinggi.

Beberapa pengecer seperti Walmart, Target dan lainnya, pada bulan Mei lalu melaporkan para pelanggan dengan cepat mengalihkan pembelian barang dari keperluan di puncak pandemik seperti pakaian dan kebutuhan rumah tangga, ke barang kebutuhan pokok saja. Hal ini menimbulkan tumpukan persediaan barang yang memaksa para pengecer ini memangkas harga.

Saham Walmart turun lebih dari sembilan persen sebelum bel pembukaan pasar di Wall Street Selasa pagi, dan seluruh sektor ritel tampak berada di bawah tekanan. Saham Target, Macy’s dan Kohl’s semuanya turun sekitar lima persen.

Selain perusahaan-perusahaan eceran, perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Meta, Microsoft dan Amazon pekan ini juga akan melaporkan proyeksi laba mereka. [em/jm]