Dapatkah Maroko atau Kroasia Torehkan Sejarah di Piala Dunia?

Pelatih kepala Maroko Walid Reragui dilempar ke udara oleh para pemain setelah pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Maroko dan Portugal, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Sabtu, 10 Desember 2022. (Foto: AP/Martin Meissner)

Kroasia dan Maroko bukan lah dua negara yang difavoritkan dalam Piala Dunia. Langkah mereka menyingkirkan negara-negara favorit dan melesak hingga ke babak empat besar sangat mengejutkan. Namun, mengangkat trofi Piala Dunia bukanlah perkara mudah, seperti yang Kroasia alami sendiri pada 2018 dan sejumlah semifinalis lainnya. Dua langkah tersisa untuk menjadi juara dunia bisa menjadi laga tersulit.

Dalam sejarah Piala Dunia yang telah digelar selama 21 kali dalam kurun waktu 92 tahun, trofi bergengsi ini baru berhasil dimenangkan oleh delapan negara. Dari 79 negara yang ikut serta dalam laga ini, hanya 13 tim nasional yang mencapai babak final. Spanyol adalah negara terakhir yang berhasil masuk dalam daftar 'negara elite' setelah berhasil memenangkan juara Piala Dunia pada 2010. Sebelumnya Prancis bergabung ke dalam daftar tersebut setelah menjuarai turnamen pada 1998. Sementara Argentina masuk dalam daftar itu berkat raihan prestasi mereka pada Piala Dunia 1978.

Sejak saat itu hanya beberapa "negara luar" yang berhasil mencapai babak empat besar, tetapi hampir semuanya gagal melangkah hingga mencapai podium.

Pemain depan Argentina Diego Maradona (kiri) bergembira setelah mencetak gol, pada pertandingan sepak bola semi final Piala Dunia antara Argentina dan Belgia pada 25 Juni 1986 di Mexico City. Argentina melaju ke final dengan kemenangan 2-0. (Foto: AFP)

Polandia dan Belgia kalah dari juara bertahan Italia dan Argentina masing-masing pada 1982 dan 1986. Mantan pemenang Inggris tidak ingin dimasukkan dalam grup "yang gagal.” Namun, langkah The Three Lions cukup mengejutkan ketika mereka mencapai babak semifinal pada 1990, meski pada akhirnya harus bertekuk lutut di hadapan Jerman Barat.

Namun pada 1994 kondisi jagad persepakbolaan telah terbalik. Bulgaria tiba di Amerika Serikat tanpa pernah memenangkan pertandingan Piala Dunia dalam 16 kali laga, dan mereka sepatutnya menorehkan kekalahan ke-11 dalam pertandingan pertama mereka.

Dele Alli Inggris, kedua kanan, mencetak gol kedua timnya selama pertandingan perempat final antara Swedia dan Inggris di Piala Dunia 2018 di Samara Arena, di Samara, Rusia, Sabtu, 7 Juli 2018. (Foto: AP/Frank Augstein )

Yugoslavia mencapai semifinal pada 1930 dan 1962, tetapi setelah negara itu bubar, Kroasia tampil sebagai negara merdeka untuk pertama kalinya pada 1998.

BACA JUGA: Profil Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia

Josko Gvardiol dari Kroasia, Ante Budimir, Dejan Lovren, dan Lovro Majer merayakan kemenangan Kroasia ke semi final saat Marquinhos dari Brasil terlihat sedih setelah gagal mengeksekusi penalti dan tersingkir dari Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)

Anggota tim Spanyol merayakan dengan trofi Piala Dunia usai pertandingan sepak bola final Piala Dunia antara Belanda dan Spanyol di Soccer City di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu, 11 Juli 2010. (Foto: AP/Frank Augstein)

BACA JUGA: Mbappé akan Hadapi Kawan Baiknya, Hakimi, di Semifinal Piala Dunia

Kroasia kembali lagi pada tahun ini, melawan Argentina. Sementara Maroko sebagai negara yang jauh dari kata favorit malah melaju menjadi tim Afrika pertama yang masuk empat besar. Mereka berhasil menjegal tim-tim besar kelas berat Eropa seperti Belgia, Spanyol dan Portugal.